LPM Royuna MISINFORMASI! Kericuhan PBAK UIN Mataram Karena Gimik, Netizen: Tarik Perhatian? Gak Mutu Banget

13 Agustus 2023, 07:00 WIB
Salah seorang oknum pada salah satu OKP yang juga merupakan mahasiswa dari Fakultas Syariah yang tengah berteriak sembari menunjuk-nunjuk ke arah MABA TBI dan diduga sebagai penyebab awal kericuhan pada hari terakkhir PBAK UIN Mataram 2023 terjadi /Dok. Warta Lombok/Dimas

WARTA LOMBOK – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram tahun 2023 berakhir ricuh. Kericuhan tersebut terjadi di samping halaman Gedung Rektorat UIN Mataram, dilanjutkan ke halaman depan, sampai kembali masuk ke dalam halaman parkir Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Aksi kericuhan yang terjadi pada hari terakhir PBAK UIN Mataram terekam oleh sejumlah pihak hingga viral di media sosial. Kejadian miris tersebut pun sampai diliput oleh salah satu Media Pers yang ada di UIN Mataram, yakni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Royuna.

Dalam salah satu postingan Instagram nya, yakni pada akun @_royunaredaksi yang diposting tiga hari yang lalu. Bisa dilihat dari postingan tersebut, terlihat sebuah berita tentang kericuhan hari terakhir PBAK UIN Mataram 2023 yang telah dimuat, lengkap dengan videonya.

Baca Juga: PBAK UIN Mataram 2023 Resmi Dibuka! Euforia Ribuan Mahasiswa Baru di Hari Pertama, Dapat Banyak Materi Menarik

Sebagai Media Pers yang ada di UIN Mataram, LPM Royuna sudah cukup baik dalam meng-update berita-berita terbaru, khususnya yang terjadi di lingkungan UIN Mataram. Namun pada postingan yang satu ini, berita yang diangkat oleh LPM Royuna ternyata MISINFORMASI. Hal ini dilihat dari beberapa komentar yang mengkritik pemberitaan yang telah diliput oleh lembaga.

Dalam berita tersebut, LPM Royuna telah mendapat beberapa informasi dari beberapa anggota yang menduga bahwa kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram terjadi karena sengaja dibuat, hanya untuk menarik perhatian mahasiswa baru (gimik).

“Gak ada apa-apa, Cuma gimmick aja”, jelas mereka, dikutip Wartalombok.com dari postingan akun Instagram @_royunaredaksi pada Sabtu, 12 Agustus 2023.

Baca Juga: Kegiatan PBAK Maba PIAUD UIN Mataram Berjalan Lancar, Bapak Jumarim Selaku Dekan FTK Turut Hadir

Akan tetapi, dalam postingan akun Instagramnya, Royuna menuai beberapa kritik dari berbagai komentar yang dilayangkan kepadanya. Beberapa komentar kritik tersebut mengindikasikan bahwa Royuna telah MISINFORMASI akan penyebab terjadinya kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram.

Bisa dilihat dari salah satu akun Instagram Netizen (setelah ditelusuri ternyata mahasiswa UIN Mataram) yang memberikan kritik terhadap LPM Royuna dalam komentarnya. Ia sangat menyayangkan pemberitaan LPM Royuna yang tidak didasari oleh sumber yang jelas (kredibel).

“Miris melihat narasi postingan ini. Beginilah jadinya berita tanpa sumber yang jelas atau hoax akan semakin memperkeruh suasana”, tulis akun Instagram @yus*********.

“157 mahasiswa baru TBI menjadi saksi kejadian kemarin, yang pasti oknumnya sudah jelas dan masalahnya sudah terselesaikan. Atas kejadian itu merupakan proses pendewasaan kita semua,” tambahnya.

Baca Juga: Irjen Faisal Ali Hasyim Lakukan Pembinaan ASN di UIN Mataram, Rektor: Kami Dapat Bimbingan dan Pencerahan

Kritikan lain juga datang dari salah satu Netizen. Dalam komentarnya, ia melayangkan sebuah sindiran kepada LPM Royuna.

“Saya rasa wadah literasi dan sumber informasi media UIN Mataram seperti ro’yuna ini lebih produktif dalam menyampaikan informasi valid, dan saya lebih setuju bahwa postingan ini lebih mencuri perhatian daripada bentrok yang terjadi kemarin!”, ujar akun Instagram @bii*****.

Selain menyayangkan serta menyindir berita LPM Royuna yang dirasa MISINFORMASI, ada juga salah satu kritikan yang cukup pedas diberikan oleh Netizen lain.

“tarik perhatian? ga mutu bgt,” tukas akun Instagram @aan*****.

Pada komentar yang lain, ada Netizen yang bahkan sampai memberikan komentar dengan tagar ketidakpercayaan atas Media Informasi yang ada di UIN Mataram seperti LPM Royuna.

“#Tidakpercayaro’yuna,” ketik akun Instagram @alf************.

Baca Juga: PusDeK UIN Mataram: Sejak Masa Orde Baru hingga Reformasi Jabatan Rektor Setara Eselon I

Kronologi yang Sebenarnya

Kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram diawali dengan adanya konvoi mahasiswa dari Program Studi (Prodi) se-Fakultas Syariah yang dikawal oleh salah satu Organisasi Eksternal Kampus atau OKP (Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan). Di tengah-tengah konvoi, salah satu oknum dari OKP tersebut berteriak sambil menunjuk ke arah mahasiswa baru Tadris Bahasa Inggris (TBI) yang tengah duduk, mendengarkan arahan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) mereka.

Namun, semangat dan euforia maba TBI membuat beberapa di antara mereka merespons dengan membalas teriakan. Tanpa disadari, respons tersebut memicu reaksi emosional dari kelompok OKP yang tengah mengawal konvoi maba se-Fakultas Syariah. Mereka merasa marah dan tidak terima karena balasan tersebut, sehingga membuat atmosfer menjadi tegang.

Melihat ketegangan tersebut, salah satu Kating (kakak tingkat) dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang berinisial YJ merasa perlu untuk menasehati semua pihak agar menjaga kondusifitas dan saling menghargai dalam suasana seperti itu. Dengan suara tegas namun bijak, ia berbicara tentang pentingnya memelihara rasa hormat dalam interaksi antar organisasi di kampus.

Baca Juga: Masnun Tahir, Rektor UIN Mataram Memenuhi Persyaratan sebagai PJ Gubernur NTB

Hanya saja bukannya mereda, malah suasananya menjadi semakin memanas, akhirnya ketegangan pun berujung pada kericuhan. YJ selaku Kating FTK mencoba dengan keras untuk menghentikan pertikaian tersebut dan meminta semua pihak untuk tenang. Namun, salah satu oknum OKP tersebut tidak terima dan malah menyerang YJ yang saat itu berusaha menjaga ketertiban.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh beberapa maba TBI yang menjadi saksi akan kejadian nahas yang terjadi pada hari terakhir PBAK UIN Mataram. Setelah dikonfirmasi, mereka membenarkan bahwa kericuhan tersebut terjadi karena adanya perilaku tidak senonoh dari salah seorang oknum pada salah satu OKP.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang maba TBI yang berinisial AS, ia menjelaskan bahwa kericuhan bermula dari teriakan yang dilayangkan oleh salah seorang oknum dari salah satu OKP kepada maba TBI yang tengah duduk mendengarkan arahan dari Ketua HMPS nya.

“Salah satu dari personal mereka berteriak di hadapan perkumpulan para mahasiswa baru tadris bahasa Inggris segingga dibalasa lah dengan teriakan oleh tmn kami dari tbi,” terang AS.

Baca Juga: 1 Muharram 1445 H Ma'had Al-Jami’ah UIN Mataram Adakan Istighosah, Pembacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah

Setelah itu, diterangkan pula bahwa salah satu Kating FTK yang berinisial YJ mencoba untuk menjaga kondusifitas dengan memberikan nasihat kepada salah seorang oknum dari salah satu OKP yang ternyata salah satu mahasiswa dari Fakultas Syariah, agar berhenti dan tidak membalas kembali perilaku maba TBI.

“Ketika mahasiswa jurusan syariah itu tersinggung dengan teriakan balik itu .. salah satu kakak tingkat FTK datang menjaga kondusifitas dan menasehati mahasiswa jurusan syariah yang tersinggung itu .. tapi karena merasa sakit hati tidak terima dengan teriakan balik itu mahasiswa jurusan syariah yg di dalam potongan video(baju hitam ) itu melawan dengan kekerasan,” tambah AS.

Selanjutnya, salah seorang maba TBI berinisial WA, ia juga menerangkan bahwa dirinya sebagai saksi mata melihat jelas kelakuan salah seorang oknum dari OKP tersebut yang berbuat ulah sehingga memancing terjadinya kericuhan.

“Saya sebagai salah satu saksi mata kronologi kejadian ricuh yg terjadi setelah PBAK mahasiswa baru melihat langsung penyebab kejadian, yg dimana mereka malah membuat ricuh ditempat kami mahasiswa baru TBI yg sedang berkumpul untuk melakukan rancangan kegiatan pengenalan kelas/kampus,” ungkap WA.

Baca Juga: FEBI UIN Mataram Luluskan 289 Mahasiswa di Yudisium ke 13, Dekan Tegaskan Perkuat Kualitas dan Keterampilan

Kemudian, Tim Warta Lombok juga tidak lupa mengkonfirmasi korban terkait dengan penuturan serta pengakuan beberapa maba TBI akan kronologi kejadian ricuh yang terjadi pada hari terakhir PBAK UIN Mataram. Kating FTK (selaku korban) yang berinisial YJ telah mengkonfirmasi bahwasanya kejadian tersebut terjadi karena adanya ‘main tangan’ dari salah seorang oknum, bukan karena disengaja untuk menarik perhatian maba (gimik). Ia juga membenarkan bahwa dirinya menjadi korban pemukulan serta pengeroyokan oleh beberapa oknum dari OKP yang telah diterangkan di atas.

“Sy dikepung ada yang pegang kerah baju sy dengan tangan dikepal ada yang mendorong ada juga yang mukul kepala sy bagian belakang,” tutur YJ.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Instagram @_royunaredkasi

Tags

Terkini

Terpopuler