Sistem pendidikan pondok Pesantren vs Sistem Pendidikan Nasional

- 29 Desember 2020, 22:00 WIB
ILustrasi Pondok Pesantren
ILustrasi Pondok Pesantren /Dok. Ponpes Gontor

Oleh: Pratiwi Novelia Insani

WARTA LOMBOK - Pesantren telah lama menjadi lembaga yang memiliki kontribusi penting dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia, serta besarnya jumlah Santri pada tiap pesantren menjadikan lembaga ini layak diperhitungkan dalam kaitannya dengan pembangunan bangsa di bidang pendidikan dan moral.

Perbaikan-perbaikan yang secara terus menerus dilakukan terhadap pesantren, baik dari segi manajemen, akademik (kurikulum) maupun fasilitas, menjadikan pesantren keluar dari kesan tradisional dan kolot yang selama ini disandangnya.

Baca Juga: Minimalisir Doktriner, Sejarah Khilafah dan Jihad Diajarkan Sejak Kelas IV Madrasah

Beberapa pesantren bahkan telah menjadi model dari lembaga pendidikan yang leading.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik. Tidak saja karena keberadaannya yang sudah sangat lama, tetapi juga karena kultur, metode, dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga agama tersebut.

Karena keunikannya itu, C. Geertz menyebutnya sebagai subkultur masyarakat Indonesia (khususnya Jawa). Pada zaman penjajahan, pesantren menjadi basis perjuangan kaum nasionalis-pribumi. Banyak perlawanan terhadap kaum kolonial yang berbasis pada dunia pesantren.

Pesantren sebagai tempat pendidikan agama memiliki basis sosial yang jelas, karena keberadaannya menyatu dengan masyarakat.

Baca Juga: Majelis Taklim, PAUD, dan Radikalisme

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x