"Terutama untuk bisa menangkal stigma dari asing bahwa orang Indonesia tidak suka membaca, tetapi kurangnya ketersediaan buku yang ada di Indonesia," katanya.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan usulan penambahan anggaran tahun 2022 ini melalui perubahan skala prioritas dengan mengakomodir masukan dari Komisi X DPR dan menyesuaikan arah serta kebijakan Presiden Joko Widodo.
“Terutama kaitannya dengan mencermati dan menindaklanjuti reformasi terutama kaitannya dengan mencermati dan menindaklanjuti reformasi ekonomi dan sistem pembelajaran jarak jauh di era pandemi Covid-19,” katanya.***