Network
WARTA LOMBOK- Setelah sukses menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar bertarap nasional maupun internasional, kini program studi Tadris Fisika FTK UIN Mataram menyelengarakan lagi webinar bertarap internasional dengan tema “TPACK For Physics in 21st Century”.
Pada penyelenggaraan webinar kali ini program studi Tadris Fisika FTK UIN Mataram menghadirkan pembicara yang luar negeri dan ahli dibidangnya terlebih khusus dibidang fisika yakni Ts. Dr. Muhammad Noorazlan Bin Abd Azis yang berasal dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.
Adapun kegiatan webinar internasional yang diadakan kali ini dilakukan secara online dan ofline di gedung Laboratorium Terpadu UIN Mataram pada rabu 28 Desember 2022.
Kegiatan ini dihadiri juga secara offline oleh seluruh dosen dan mahasiswa prodi tadris fisika. Kegiatan ini dilanjutkan dengan parallel session dengan menghadirkan speaker dari dalam kampus dan di luar.
Acara webinar internasional program studi Tadris Fisika FTK UIN Mataram diawalai dengan acara pembukaan pada pukul 08:30 denagan runtutan acara yang kedua yaitu pembacaan kalam ilahi yang langsung dilantunkan oleh Lujyani Aziztia Kasfari mahasiswi program studi tTadris Fisika FTK UIN Mataram.
Turut juga sambutan-sambutan, yang diamana sambutan pertama dilakukan oleh kaprodi tadris fisika bapak Lalu Ahmad Didik Meiliyadi., M.S. dengan dilanjutkan dengan sambutan dari dekan fakultas tarbiyah dan keguruan (FTK) uin mataram yang dimana sambutan diwakilkan oleh wakil dekan tiga oleh bapak Dr. Akhmad Asy’ari, M.Pd. dalam sambutannya bapak wakil dekan tiga sangat mengapresiasi kegiatan webinar yang dilakukann oleh prodi tadris fisika uin mataram, “dengan mengharap rahmat dan ridho dari allah swt kegiatan webinar internasional program studi tadris fiiska dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim kegiatan webinar internasional tadris fisika resmi dibuka”, ucap Dr. Akhmad Asy’ari, M.Pd. membuka kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dipandu oleh bapak Irwan, Ph.D. sebagai moderator, denagan pemaparan materi pertama oleh Ts. Dr. Muhammad Noorazlan Bin Abd Azis salah satu dosen yang ada di universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.
Dan dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua dari bapak Dr. Bahtiar, M.Pd. Si., salah satu dosen Tadris Fisika FTK UIN Mataram.
Baca Juga: Berikut Kelemahan Pemasaran Online dalam Bisnis
Setelah penyampaian materi dari kedua narasumber peserta dalam kegiatan webinar tersebut diberikan waktu untuk bertanya terkait dengan materi yang sudah disampaikan oleh kedua pemateri.
Acara sesi tanya jawab selesai dan dilanjutkan dengan kegiatan persentasi hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dosen program studi tadris fisika dan mahasiswa program tadris fisika.
Kegiatan parallel session diisi di ruang 1 oleh 4 peserta sebagai speaker yaitu (1) Asriani dengan judul Composite of Hemp Fiber and Lead Acetate Epoxy Resin as an Alternative X-Ray Radiation Shielding Material, (2) Rima Buana Prahastiwi dengan judul ADDIE: Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Multirepresentasi, (3) Sefrilita Risqi Adikaning Rani dengan judul artikel K0.5Na0.5VO3-SiO2 Co-sintering Agent of ceramic Mg0.8Ti0.2O3 as Dielectric Material Candidate, dan (4) Lalu Usman Ali dkk dengan judul Improving Science Learning Outcomes Of Class Vii E Students Of Smp Negeri 1 Gunungsari By Application Of Problem Based Learning (Pbl) Learning Models.
Baca Juga: Move On dari Ustadz Abdul Somad, Curhatan Mellya Juniarti Jadi Sorotan
Pada ruang 2 diisi juga oleh 4 orang speaker yaitu (1) Lalu Ahmad Didik M. dengan judul Energy Storage System Based on Ceremai Fruit Paste as Alternative Energy Source, (2) Mira Puspita Dewi dengan judul The Effect of discovery learning model on the critical thinking skills of class VIII students at MTs Putra AlIshlahuddin Kediri in the 2022/2023 Academic Year, (3) Fidiawati dengan judul Analysis of Drinking Water Quality in Lingsar Area, West Lombok Regency in accordance with Drinking Water Quality Standards Using Physical and Chemical Parameters, dan (4) Jumliati dengan judul Analysis of Water Quality Levels Due to Deforestation in Dompu District Using Physical and Chemical Parameters.***
