Kemenko Marves Melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Produksi Kincir Air di  Lombok

18 Maret 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi kincir angin yanga akan di produksi di Lombok /Tangkapan layar Buku Tematik kelas 3 SD Tema 6

WARTA LOMBOK - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Produksi Kincir Air di  Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo dan PT Barata Indonesia sebagai awal dari adanya kincir air buatan anak bangsa.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves menghadiri kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan produksi perikanan budidaya secara nasional.

Baca Juga: Profesor Zubairi Djoerban Ungkapkan Pendapatnya Mengenai Penggunaan Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Bepergian

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kemenko Marves @kemenkomarves pada 16 Maret 2021, Kemenko Marves akan mendorong Poltek KP untuk menggunakan produk tersebut.

Pada waktu yang akan datang Kemenko Marves akan mendorong Poltek KP lainnya bersama UMKM di sektor tambak budidaya perikanan lainnya untuk menggunakan produk tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi kementerian yang bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi teknis di lapangan.

Kincir air buatan anak bangsa menjadi pemantik untuk meningkatkan produksi budidaya perikanan di Indonesia.

Baca Juga: Berdialog dengan Penerima Kartu Prakerja, Jokowi: Jangan Berhenti Meningkatkan Keterampilan Kita

Nota kesepahaman ditandatangani untuk pengembangan produksi inovasi kincir air untuk tambak serta sarana penunjang produksi budidaya perikanan.

Penandatangan dilaksanakan bersama dengan acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Gernas BBO berfokus pada Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 di Lombok, NTB pada 3 Maret 2021 lalu.

Menko Marves, Luhut B. Panjaitan dan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin mengungkapkan rasa bangganya atas inovasi kincir air buatan anak bangsa.

“Kami bangga atas pencapaian serta hasil inovasi teknologi anak bangsa, karena saat ini kincir air bagi tambak budidaya perikanan masih 100 persen bergantung pada produk luar negeri,” tutur Luhut.

Safri Burhanuddin juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia bisa membuat sendiri produknya sebagai sarana mendukung target produksi budidaya perikanan.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Realisasi Bansos di Minggu Keempat Bulan Maret

“Nah kedepannya kita perlu dorong lagi dari teman-teman Poltek KP Sidoarjo dan PT Barata untuk produksi secara masif dan bisa digunakan di berbagai tambak secara nasional,” lanjutnya.***

Editor: Mamiq Alki

Tags

Terkini

Terpopuler