Masyarakat dua hari berturut-turut melakukan Bau Nyale yaitu tanggal 2 dan 3 Maret dimana Nyale berlimpah ruah.
Menurut salah satu warga masyarakat sekitar yang ikut turun langsung menangkap Nyale, suasana tahun ini dengan sebelumnya dikatakan sama saja karena masyarakat tidak hanya menitik beratkan pada suguhan hiburan yang ada namun lebih kepada momen menangkap Nyale di tengah malamnya yang tidak mneyurutkan antusias dan semangat.
Baca Juga: Berikut Nama-nama Kepala SMPN 1 Aikmel Sejak Berdiri Hingga Sekarang
“Walaupun gak ada hiburan saya tetap ikut, kan saya cari nyalennya bukan artisnya,“ ungkap salah satu peserta saat diwawancarai tim Warta Lombok.
Nyale adalah jenis cacing laut yang dikenal masyarakat lokal memiliki cita rasa enak dan harganya sangat mahal sehingga bagi para nelayan, tradisi tahunan ini merupakan sebuah berkah karena dalam satu bak Nyale, harganya bisa menembus jutaan rupiah.
“Gimana kita mau dilarang Bau Nyale, sedangkan ini acara sekali setahun lumayan untuk tambahan biaya dapur,“ ungkap salah satu nelayan.
Tak hanya itu, tradisi Bau Nyale juga di manfaatkan sebagai momen berkumpul keluarga dan saudara oleh masyarakat Lombok Tengah.***