WARTA LOMBOK - Pulau Maringkik merupakan desa yang terletak di sebuah pulau kecil yang dulu masih menjadi bagian wilayah desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Desa yang lebih dikenal dengan nama Pulau Maringkik tersebut memiliki jumlah penduduk cukup padat untuk ukuran sebuah pulau kecil.
Nelayan adalah mata pencaharian utama warga Pulau Maringkik dan kerajinan kain tenun ikat sebagai kegiatan sampingan yang biasanya digeluti ibu-ibu sembari menunggu suami pulang dari laut.
Baca Juga: Pergeseran Budaya Senggeger Sasak Lombok dan Pandangan Masyarakatnya
Baca Juga: ‘Senggeger’ Sasak Lombok Menurut Pandangan Beberapa Ilmuwan, Mitos atau Fakta
Kerajinan kain tenun ikat Pulau Maringkik adalah warisan budaya para leluhur yang dikembangkan oleh generasi penerusnya sampai sekarang.
Kain tenun ikat Pulau Maringkik termasuk kategori tenun ikat, yang berupa kain yang ditenun dari helaian benang kemudian motifnya dibuat dengan cara diikat untuk membentuk motif tertentu kemudian diberi warna.
Kerajinan kain tenun ikat Pulau Maringkik mempunyai beberapa motif kain tenun, yaitu motif sepak, motif biasa (kotak), dan motif kembangan.
Harga masing-masing motif itu pun berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesulitan dan banyak motif yang akan di tenun, harga selembar kain tenun juga bervariasi mulai dari kisaran Rp300-500 ribu tergantung dengan motif kain yang di sesek atau di tenun.