Gubernur NTB Zulkieflimansyah Ajak Masyarakat Menjaga Lingkungan Sekitar Agar Tetap Hijau dan Asri

- 13 April 2021, 07:00 WIB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan. /Facebook.com/Bang Zul Zulkieflimansyah

WARTA LOMBOK – Beberapa waktu lalu sejumlah wilayah di NTB dan NTT mengalami bencana alam banjir karena curah hujan yang tinggi.

Banjir yang kerap kali terjadi dan melanda daerah NTB menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengungkapkan bahwa kejadian banjir yang melanda NTB menyadarkan kita untuk menjaga hutan.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa NTB Telah Dibuka untuk Putra Putri Daerah yang Hendak Melanjutkan Studi di Luar Negeri

Dengan seringnya banjir melanda daerah kita, terutama yg terakhir di Kabupaten Bima, kita Alhamdulillah semakin sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian Lingkungan,” tutur Zulkieflimansyah, sebagaimana dikutip wartalombok.com dari akun Twitter @bangzul_ntb pada 11 April 2021.

Kesadaran untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan tersebut membuat masyarakat harus menjaga hutan agar tetap hijau dan asri.

Zulkieflimansyah mendapat beberapa pendapat untuk segera menghijaukan hutan yang gundul akibat alih fungsi dan adanya pembalakan liar.

Namun ia menyatakan bahwa melakukan penghijauan hutan dan menanam kembali pohon tidak akan berarti banyak apabila tidak ada kesadaran.

Apabila kesadaran masyarakat untuk menjaga, memelihara, dan merawat hutan itu kecil, maka penghijauan hutan dan penanaman kembali pohon-pohon tidak akan berarti banyak.

Baca Juga: Berikut Persyaratan Umum Beasiswa NTB 2021 yang Ditawarkan oleh LPP NTB untuk Putra Putri Daerah

Baca Juga: Waktu yang Berkah Untuk Makan Sahur Berdasarkan Tuntunan Rasulullah SAW

Zulkieflimansyah melanjutkan, tidak kurang dari Rp57 miliar dikeluarkan pemerintah untuk pembibitan dan penanaman pohon di Kota dan Kabupaten Bima.

Angka tersebut merupakan jumlah pengeluaran sejak banjir di Kota Bima pada tahun 2016 lalu.

Bahkan penanaman pohon di Bima sejak tahun 2017 telah mencapai lebih dari 2 juta pohon yang ditanam pemerintah.

Biaya yang dikeluarkan untuk penghijauan dan penanaman pohon sudah sedemikian besar, akan tetapi tetap gundul karena pembalakan liar terjadi.

Baca Juga: Kantor Staf Presiden Kunjungi Program Strategis Nasional Food Estate di Kecamatan Dadahup Kalimantan Tengah

Baca Juga: Mengenal Tradisi Penampahan di Pulau Lombok, Mandi Membersihkan Diri Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan

Bibit pohon yang sudah banyak ditanam juga mati dan hangus terbakar karena adanya pembersihan lahan untuk menanam jagung.

Persoalan melestarikan lingkungan tidak hanya pada penanaman pohon saja, tapi juga pada kesadaran untuk menjaga dan memelihara yang telah ditanam.

Keinginan untuk menghijaukan kembali lingkungan sekitar kita menjadi susah karena banyaknya penanaman tidak selalu berhasil tumbuh.

Melalui cuitannya di Twitter, Zulkieflimansyah mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan.

Baca Juga: KAI Meraih Penghargaan Utama pada Ajang The Best Indonesia Green Awards 2021 Atas 7 Penghargaan Lainnya

Kesadaran tersebut harus dimulai dari lingkungan terkecil, baik dari dusun maupun desa kita sendiri.

Karena menjaga dan melestarikan hutan dan juga lingkungan bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan bersama.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @bangzul_ntb


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah