Skenario film tersebut ditulis oleh Winda Hermawati dan Lalu Muhammad Watoni atau yang akrab disebut Cecep.
Cecep menjelaskan bahwa Film Peram Galeng sendiri menceritakan tentang Udin si pemuda desa yang berusaha menaklukkan hati seorang perempuan cantik penjual pupuk dan obat herbal bernama Sulami.
Dengan teknik rayuan mautnya, Sulami pun akhirnya mulai nyaman dan mau bertemu dengannya. Namun, Udin mulai stress ketika hari pertemuan akan tiba, Udin terkena penyakit Peram Galeng.
Film Peram Galeng menggunakan Bahasa Sasak di Daerah Sikur Semaya.
Genre Drama Komedi Romantis ini dikemas ringan agar bisa masuk di semua kalangan.
Di samping mengenalkan mitos yang ada di Lombok, film ini juga menggambarkan potret emosional perempuan yang masih labil.
Bagaimana ia dalam waktu singkat, cepat percaya dan terpengaruh dengan rayuan laki-laki tanpa harus kenal lebih jauh dengan sosok pria tersebut.
“Harapannya film ini bisa mengedukasi khususnya siswi, sehingga minimal bisa menekan pernikahan di usia dini, mengingat masih tingginya pernikahan di usia dini,” ungkap Cecep dalam pres release Peram Galeng yang diterima wartalombok.com, Sabtu, 24 Oktober 2021.