Sementara jika dalam lima ronde belum ada Pepadu yang kalah, maka keputusan siapa pemenangnya berada di tangan para Pekembar.
Sejarah Tradisi Peresean
Selain sebagai bagian dari pertunjukan, sejarah Peresean Suku Sasak tak lepas dari maksud dilaksanakannya tradisi ini pada zaman dahulu.
Dirangkum dari laman bobo.grid.id, terdapat dua alasan yang mendasari dilakukannya tradisi Peresean. Pertama adalah untuk menyeleksi para prajurit di masa berdirinya Kerajaan Lombok.
Para pemenang Peresean inilah yang dianggap sebagai kandidat terkuat dan dipilih sebagai prajurit. Kedua adalah sebagai tradisi untuk meminta hujan yang dilakukan pada bulan ke-7 kalender Suku Sasak.
Hal ini karena ketika Pepadu meneteskan darah ke tanah maka dipercaya bahwa hujan akan turun pada saat itu juga.
Pergeseran makna peresean dari seni bela diri menjadi pertunjukan seni tari memang terjadi, namun hal ini tidak mengurangi makna tradisi ini secara keseluruhan.
Budaya ini hingga sekarang masih dilestarikan dan selalu dihadirkan setiap tahun pada musim kemarau dan momentum perayaan-perayaan kedaerahan maupun nasional.