WARTA LOMBOK - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bersama Badan Siber dan Sandi Negara meluncurkan BPPT Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Secure The Future.
Peluncuran BPPT CSIRT merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendukung keamanan informasi di Indonesia.
Mendukung keamanan informasi di Indonesia menjadi salah satu unsur utama dan pondasi dalam menjaga keamanan sistem digital.
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter BPPT @BPPT_RI pada 3 Juni 2021, untuk mendukung keamanan informasi BPPT CSIRT diluncurkan pada 3 Juni 2021 lalu.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi ancaman kejahatan di ruang siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data.
Sehingga pengembangan keamanan informasi melalui pembentukan CSIRT merupakan fokus penting dari pemerintah.
Peluncuran CSIRT secara resmi dilakukan untuk menyesuaikan dengan peraturan Kepala BSSN terkait penetapan institusi yang menjalankan fungsi sebagai CSIRT.
Baca Juga: Pasar Renteng Megah Namun Penjual Lebih Memilih Berjualan di Luar Gedung
Kepala BPPT, Hammam Riza menyatakan bahwa BPPT telah memiliki pengalaman terkait manajemen CSIRT sejak 5 tahun lalu.
Hammam Riza juga mengungkapkan bahwa cyber security bukanlah sebuah tujuan melainkan sebuah proses yang harus dilakukan secara terus menerus.
Cyber security sebagai proses tersebut dijalankan oleh satu manajemen tim yang khusus dalam menangani security incident.
“Cyber security adalah sebuah proses, bukan tujuan, karena harus dilakukan secara terus menerus, proses ini dijalankan oleh satu manajemen tim yang khusus dalam menangani security incident,” tutur Riza.
Deputi 3 BSSN, Mayjen TNI Yoseph P.E. Setiawan menyatakan bahwa pembentukan CSIRT sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tersebut dilakukan oleh BPPT dan BSSN bersama beberapa Kementerian lainnya.***