WARTA LOMBOK - Selada Laut merupakan salah satu tanaman yang hidup di laut dan memiliki kandungan nutrisi tinggi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan teknologi budidaya selada laut untuk dilakukan di darat.
Pengembangan budidaya selada laut di darat atau inland farming perlu dilakukan agar ketersediaan bahan baku industri dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Badan Riset dan Inovasi Nasional @brin_indonesia pada 21 Juni 2021, selada laut juga dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
Menurut beberapa hasil studi, selada laut memiliki kandungan serat yang tinggi dan dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
Selada laut sendiri juga memiliki kandungan sulfated polysaccharide dalam tubuhnya yang beraktivitas sebagai imunomodulator.
Selain berfungsi sebagai imunomodulator, sulfated polysaccharide juga berguna sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus.
Baca Juga: Kritik Wacana Referendum Masa Jabatan Presiden, HNW: Bukan Hanya Inkonstitusional Tetapi Bikin Gaduh
Serta memiliki aktivitas biologi sebagai antioksidan, antikoagulan, antihiperlipidemia, dan juga antikanker pada selada laut.
Balai Bio Industri Laut (BBIL) LIPI mengembangkan teknologi budidaya selada laut di darat untuk memenuhi ketersediaan bahan baku.
Proses budidaya selada laut itu sendiri dilakukan melalui pemeliharaan menggunakan bak-bak kultur dengan kondisi yang terkontrol.
Peneliti BBIL LIPI, Yanuariska Putra mengungkapkan bahwa selada laut memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pangan bahari ataupun industri farmasi.
“Pengembangan teknologi budidaya selada ini perlu dilakukan agar ketersediaan bahan baku industrinya dapat terpenuhi secara berkelanjutan,” tutur Yanuariska Putra.***