WARTA LOMBOK - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Siti Zuhro mengaku ragu atas pernyataan sikap Jokowi yang menolak usulan presiden tiga periode.
Bukan tanpa alasan yang mendasar Siti Zuhro berkata demikian. Menurutnya, rekam jejak Jokowi masih berbekas di ingatan masyarakat yang terkadang ucapannya tidak sesuai tindakannya di kemudian harinya.
Alasan adalah karena melihat dari pengalaman yang telah lalu, sering sekali Jokowi mengatakan sikap menolak sesuatu usulan namun pada akhirnya ia menerima usulan tersebut.
Salah satu contoh ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013 lalu, saat itu Jokowi mengelak pertanyaan media seputar keinginannya untuk maju pada Pilpres 2014.
“Kurang dari satu tahun memerintah jadi Gubernur DKI Jakarta, sudah ditanya bagaimana kalau jadi Presiden, jawabnya ra mikir, ra mikir, dan berbagai pernyataan yang disampaikan tidak berminat juga, tapi ternyata kan ikut (Pilpres) juga," jelas Siti.
Siti Zuhro berpendapat sikap Jokowi kemungkinan akan berubah dengan alasan permintaan masyarakat.
"Itu nanti meskipun yang menyatakan berapa persen (rakyat) dari jumlah ratusan juta penduduk Indonesia, itu bisa dijadikan landasan untuk mengatakan rakyat menghendaki. Bila rakyat menghendaki ya tentu saya tidak bisa mengelak, itu amanah, bahasa politik," ucap Siti.