1. Risiko Keamanan Privasi
Ada beberapa VPN sebenarnya mengandung malware, salah satu risiko keamanan online terbesar.
Sebuah studi terhadap 283 VPN mengungkapkan bahwa banyak penyedia gratis berisi malware, 38 persen pengguna menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Sebagian besar malware terkait dengan iklan mengingat VPN gratisan mengandalkan iklan untuk memperoleh pendapatan.
2. Melacak Aktivitas Online
Studi yang sama menemukan 72 persen VPN gratisan menyematkan pelacak pihak ketiga dalam softwarenya.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu ANTV: Anandhi Terkejut dan Jatuh ke Pelukan Jagdish
Pelacak ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas online penggunanya sehingga pengiklan dapat menargetkan dengan iklan dengan lebih baik.
Alih-alih memberikan privasi, VPN justru melakukan kebalikannya, dengan mengumpulkan informasi dan menjualnya kepada penawar tertinggi.
Bukan hanya yang gratisan, VPN premium juga memiliki pelacak meski dalam jumlah yang lebih sedikit.