Harta Karun Langka Terkubur Ribuan Tahun ditemukan Arkeolog diduga Peninggalan Raja Daud

- 24 Oktober 2020, 07:16 WIB
ilustrasi
ilustrasi /pixabay.com

 

WARTA LOMBOK – Sebuah artefak langka yang berusia lebih dari 3.000 tahun ditemukan Arkeolog di sebuah kota yang telah lama menghilang.

Tim arkeolog dari Macquarie University, Sidney, Australia menemukan patung 'dewa pemukul', anak sapi perunggu yang menghiasi tembikar Kanaan dan Filistin dari abad ke-12 sebelum masehi (SM) di situs di Khirber el-Rai, Israel.

Penemuan harta karun berharga itu dikaitkan dengan peninggalan dari Raja Daud.

 

Baca Juga: Cermati Sebelum Daftar, 6 Golongan Ini Dipastikan Gagal Dapat BPUM Rp 2,4 Juta

Penggalian situs tersebut bekerja sama dengan Universitas Ibrani Yerusalem dan Otoritas Barang Antik Israel, dan penemuan artefak langka itu dilakukan sebagai bagian dari Program Israel Kuno di Universitas Macquarie.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Expre, para arkeolog tersebut mengumumkan temuan mereka, dan percaya sosok perunggu mewakili dewa Kanaan Baal, siap untuk memukul musuh-musuhnya.

"Ketika kami melakukan penggalian arkeologi, kami memiliki harapan yang tinggi dan harapan yang rendah, tetapi, tentu saja, luar biasa ketika kami membuat penemuan yang menarik," ujar Direktur program, Dr Gil Davis.

 

Baca Juga: Terbaru, Cara dan Syarat Daftar Banpres UMKM dan Cek Penerima Online agar Dapat BPUM Rp 2,4 Juta

"Kami bermimpi membuat penemuan yang akan mengubah pemahaman kami tentang bagian penting dari masa lalu," tambahnya.

Penemuan tersebut diklaim oleh tim sebelumnya bahwa kemungkinan besar situs tersebut pernah menjadi Kota Ziklag di Filistin kuno yang disebutkan dalam Kitab Samuel

Menurut Alkitab, Raja Filistin Achish dari Gat memberikan Ziklag kepada Daud, yang terkenal karena membunuh Goliat raksasa, saat dia melarikan diri dari Raja Saul.

Baca Juga: Warga Surabaya Utara, Angkare Wardi Meninggal Dunia Akibat Tersengat Listrik Bertegangan Tinggi

Baca Juga: Begini Cara Mengenal Karakter Seseorang Berdasarkan Tanggal Lahir

 

Belakangan, setelah kematian Saul, Daud menjadi raja di Hebron dan Ziklag tetap berada di tangan kerajaan Yehuda yang sedang berkembang.

Pekerjaan tim mengungkapkan lapisan-lapisan dari abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM, yang tampaknya sesuai dengan narasinya.

Mereka juga menemukan bukti api yang ganas, batu bata lumpur yang terbakar, abu putih, kayu yang terbakar dan banyak bejana keramik yang hancur, yang bertepatan dengan catatan alkitab tentang kota yang digerebek oleh orang Amalek.

Baca Juga: Ini Pejebat Eselon III Yang Dilantik di Kanwil Kemenag NTB

 

Tetapi para ahli terpecah belah atas lokasi sebenarnya dari Ziklag dan klaim terbaru ini bergabung dengan daftar hingga 12 situs potensial yang diajukan selama bertahun-tahun.

Meskipun demikian, direktur penggalian Profesor Yossi Garfinkel dan Dr Kyle Keimer, mengklaim bahwa temuan yang mereka buat memberi Khirbet el-Rai klaim terkuat.

"Situs kami secara kronologis merupakan periode waktu yang tepat dan ketika kami telah menggali dan menemukan betapa pentingnya situs ini dari sudut pandang politik dan ekonomi dan geografis, kami berusaha mengidentifikasinya dengan situs alkitabiah," ujar Dr. Keimer.             

Baca Juga: Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Pendidik (Dosen) LPDP - Kementerian Agama, Jangan Terlewatkan ya

"Saya dengan sepenuh hati berpikir bahwa itu adalah penjelasan yang sangat layak, terutama jika dibandingkan dengan situs lain yang telah diusulkan, yang semuanya memiliki satu masalah atau masalah lain dengan mereka apakah itu kronologis, arkeologis atau geografis," imbuhnya.

Situs ini telah menghasilkan banyak artefak termasuk penemuan tembikar Kanaan yang kaya, bejana yang digunakan untuk menyimpan minyak dan anggur, tumpukan 'kosong' batu yang digunakan untuk pisau sabit, prasasti, lampu minyak, kuil portabel, dan bahkan ujung tombak perunggu yang besar.

Para peneliti menemukan beberapa bangunan rumah tangga serta serangkaian bangunan monumental yang tumpang tindih.

Baca Juga: Kali Pertama, Kemenag RI Kolaborasi dengan LPDP Kemenkeu RI untuk Beasiswa bagi Dosen PTKI

Bangunan monumental yang paling awal dihancurkan, melestarikan ruangan yang penuh dengan tulang yang terbakar dan benda-benda kultus, beberapa di antaranya berasal dari Siprus.

Arsitektur dan penemuan-penemuan kecil menunjukkan bahwa masyarakat yang canggih dengan koneksi internasional ada pada saat itu daripada permukiman sederhana yang tersebar seperti yang diperkirakan para sarjana sebelumnya.**** (Pikiran-Rakyat/Rahmi Nurfajriani)

 

Editor: BK Fathoni

Sumber: Pikiran Rakyat Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah