20 Tahun di Luar Angkasa, Stasiun ISS Habiskan 100 miliar dolar AS

- 8 November 2020, 21:17 WIB
Pemandangan Matahari terbit dari Stasiun ISS.
Pemandangan Matahari terbit dari Stasiun ISS. /Twitter @AstroBehnken

 

WARTA LOMBOK – Selama mengangkasa di orbit Bumi selama 20 tahun, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat ini digambarkan oleh para ahli sebagai sumber daya ilmiah yang tak ternilai.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang ahli luar angkasa terkemuka di Inggris, Libby Jackson. Dirinya mengatakan,  memiliki laboratorium luar angkasa yang mengorbit Bumi merupakan sesuatu yang tak dapat dibeli dengan harga berapa pun.

Jackson yang merupakan manajer program eksplorasi manusia di Badan Antariksa Inggris mengatakan, ISS adalah laboratorium ilmiah yang unik dan sains yang dilakukan di stasiun luar angkasa tersebut tidak dapat dilakukan di tempat lain di Bumi.

Baca Juga: Profil Kamala Harris, Wakil Presiden Wanita Asia Pertama Berkulit Hitam

 

Dikutip Pikiran-rakyat.com dalam artikel yang berjudul ‘20 Tahun Stasiun ISS di Luar Angkasa, Ahli Sebut Sebagai Sumber Daya Ilmiah yang Tak Ternilai’ dari Metro.co.uk, biaya pembangunannya ISS diketahui menghabiskan dana lebih dari 100 miliar dolar AS atau setara RP1.470 triliun (kurs saat ini).

Pembangunan ISS dimulai tahun 1998, dan penghuni pertamanya yakni astronot AS Bill Shepherd dan kosmonot Rusia Sergei Krikalev serta Yuri Gidzenko tiba pada 2 November 2000.

Sejak saat itu, hunian manusia di stasiun ISS seberat 420 ton tidak pernah terganggu, di mana 240 astronot menghuni tempat ini selama dua dekade terakhir.

Halaman:

Editor: BK Fathoni

Sumber: Metro.co.uk Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah