[Bagian 2] Perjalanan Kopi Merdeka Sembalun, Kang Ayi: Saya Kembalikan Bibit Kopi Sembalun

28 Agustus 2021, 07:45 WIB
Kebon Kupi Sembalun dan Pertemuan dengan master trainer kopi Kang Ayi sutedja /Facebook.com/Kholid Karyadi

WARTA LOMBOK - Setelah memulai pembibitan kopi di akhir Desember 2017 dilokasi rumah papuk kalni/ Coffe Jo, alhamdulillah kami berhasil membibitkan sekitar 5 kilo biji kopi (termasuk bibit dari bang Willie Sembiring atau total sekitar 12.000 bibit kopi), pembibitan sangat berhasil, bibit tumbuh dengan baik dan ibu-ibu petani memasukkan bibit kedalam polibag hingga pekarangan rumah papuk kalni/ @coffejo dipenuhi bibit kopi arabica.

Bersama petani kami melalukan penanaman kopi mulai ahir 2018 sampe dengan januari 2019, dikarenakan terjadinya gempa yg melanda Lombok khususnya Sembalun sebagai terdampak sangat parah, banyak petani yang mengurungkan niatnya menanam kopi karena kesulitan modal kerja dan sedang fokus memperbaiki rumah yang rusak parah, namun alhamdulillah sekitar 7.000 pohon kopi bisa kami tanam dengan lokasi yang menyebar dilokasi perbukitan sembalun bumbung (khususnya Dusun Jorong).

Sesuai janji saya dalam tulisan Pejalanan Kopi (1), saya akan bercerita tetang kang Ayi Sutedja. Masyarakat umum mungkin banyak tidak mengenal sosok santun bersahaja kang Ayi Sutedja, tapi dalam Dunia Kopi Indonesia nama beliau seperti selebriti papan atas, tak ada pegiat kopi nasional yang tidak mengenal beliau, berkat kerja keras dan dedikasi beliau, kopi Gunung Puntang memenangi kontes Speciality Coffee Association of America (SCAA) Expo di Atlanta pada April 2016 (walaupun menurut penuturan beliau, menggeluti kopi adalah sebuah kecelakaan).

Baca Juga: [Bagian 1] Perjalanan Kopi Merdeka Sembalun, dari Tradisi Sasak dengan Bertamu dan Ngopi Berkali-Kali

Baca Juga: Kembali ke Manchester United, Ronaldo Tulis Pesan Mengharukan untuk Juventus

Pertemuan saya dengan kang Ayi Sutedja adalah pertemuan yang tak sengaja, ketika GIZ dan Scopi Indonesia mengadakan pelatihan untuk petani kopi di Kecamatan Sembalun kebetulan adek saya Lalu Zaki dan Rizkan Fikri ikut sebagai peserta, bercerita kalo ada pelatihan kopi di Sembaun dan trainernya adalah kang Ayi Sutedja.

Saya langsung meluncur ke Sembalun untuk bisa bertemu dengan beliau walaupun di luar jam pelatihan, alhamdulillah sore harinya saya bisa bertemu beliau dan ternyata malam itu harus balik ke mataram karena besok paginya beliau harus balik ke Bandung dan saya meminta khusus kepada beliau untuk bisa mengantar beliau ke Mataram walaupun panitia sudah menyiapkan transport untuk beliau (ini momen langka, kapan lagi saya bisa mengobrol langsung dengan beliau selama 3 jam perjalanan dari sembalun ke Mataram).

Alhamdulillah, sejak pertemuan pertama dengan kang Ayi setiap kali saya mendengar beliau ke Sembalun saya selalu berusaha untuk menemui beliau. Sebagai pemula yang tidak mengerti apa-apa tentang kopi bila bertemu beliau saya seperti mendapat energi baru dalam menggiati dunia kopi dan alhamdulillah beberapa kali materi pelatihan disampaikan di Kebon Kupi Sembalun.

Baca Juga: Beredar Foto Hot Gopi dan Ahem yang Bikin Penggemar Histeris, Gia Manek dan Mohammad Nazim Terlihat Bahagia

Kang Ayi adalah sosok yang santun, sangat sederhana menyampaikan materi tanpa menggurui, langsung terjun ke kebun-kebun melihat langsung kondisi kopi dan petani, merangkul hampir semua pegiat kopi tanpa terkecuali, menjelaskan sebagai seorang petani dan tidak tampak seperti Master Trainner.

Kembali kecerita beliau soal Kopi Gunung Puntang yang menjadi juara di Amerika dan menjadi salah satu kopi termahal di indonesia untuk saat ini sekitar Rp800 Ribu perkilo greenbean.

Ternyata cerita ini berawal jauh sebelum beliau menjadi pegiat kopi, cerita ini dimulai ketika beliau mendaki ke Gunung Rinjani (saya lupa tahun nya), sepulangnya ke Bandung beliau membawa sebanyak 4 kilo bibit/cerry Typica Sembalun dan itu kemudian yang beliau kembangkan.

Pada saat beliau memberikan biji/benih kopi typica untuk kami semai di Sembalun beliau menyampai pesan khusus.

Baca Juga: 10 Foto Sumati Shing Pengganti Rashi 'Gopi' dalam Tera Mera Saath Rahe yang Dibandingkan dengan Rucha Hasabnis

"Ini saya kembalikan bibit kopi sembalun," kata kang Ayi.

"Ternyata kopi yang juara di Amerika adalah anak keturunan Kopi Typica Sembalun," kata saya dalam hati.

Bagi anda para penikmat kopi, disilahkan hadir di Kupi Merdeka bukit Sembaun Bumbung, anda bisa menikmati pemandangan dengan suasana alam dan keindahan yang luar biasa.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Facebook @Kholid Karyadi

Tags

Terkini

Terpopuler