Network
WARTA LOMBOK – Meskipun UU Cipta Kerja menuai kontroversi setelah disahkan DPR, tetapi banyak pihak yang menganggap bahwa UU ini memiliki nilai positif.
Menurut M. Ridwansyah, Senior Technical Advisor World Bank Program, UU Cipta Kerja justru memberikan dampak positif bagi Indonesia sebab banyak investor yang tertarik berinvestasi.
“Dari awal World Bank meyakini bahwa ini (UU Cipta Kerja) salah satu bentuk dari reformasi struktural yang memungkinan Indonesia ke depan akan membuat investor lebih tertarik,” kata M. Ridwansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip Warta Lombok.com dari Antara.
Baca Juga: Kabar Gembira, Pelaku UMKM Diberikan Penghargaan Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020
Bank Dunia meyakini bahwa UU Cipta Kerja akan berdampak bagi Indonesia karena secara struktural hadirnya UU ini merupakan reformasi yang berimbas pada sentimen positif para investor.
Lebih lanjut, M. Ridwansyah menyatakan bahwa sentimen positif dari investor akan tercipta dengan syarat Peraturan Pemerintah mengenai implementasi UU Cipta Kerja harus disusun dengan baik, penanganan Covid-19 harus benar-benar maksimal agar ketidakpastian segera berakhir serta stabilitas politik.
Mewabahnya virus Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap roda perekonomian di Indonesia. Hal ini ditandai dengan melemahnya arus modal dan meningkatnya angka pengangguran.
Aliran modal masuk asing (capital inflow) dapat terjadi dalam bentuk investasi langsung (foreign direct investment) dan investasi portofolio.
Baca Juga: CPNS Dibuka lagi Tahun 2023, Ini Alasan Rekrut CPNS 2019 Jadi Terakhir, Simak Baik-Baik
Kehadiran UU Cipta Kerja, menurut ekonom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, bertujuan untuk memperbaiki regulasi dan birokrasi karena selama ini menghambat investasi dan juga penciptaan lapangan kerja.
