WARTA LOMBOK – Episode kali ini membahas tentang Gopi yang bersedih karena telah dikeluarkan dari sekolah dan ia meluapkan kesedihannya dengan memeluk Ahem.
Sesampainya dirumah Gopi menceritakan bahwa dirinya telah dikeluarkan oleh pihak sekolah lantaran perbuatan temannya yang nakal.
Kokila murka dan memarahi Gopi habis-habisan. Gopi bersedih dan terbayang selalu omelan gurunya di sekolah.
Baca Juga: Ancam Sebarkan Video Porno Bosnya, Pria di Mataram ini Minta Uang Rp21 Juta
Rashi sangat bahagia mengetahui hal itu. Ia tersenyum puas saat Kokila memarahi Gopi. Rashi mencoba mencuci otak Gopi agar berbuat kesalahan yang lebih fatal lagi namun Gopi tidak menggubris.
Gopi menyiapkan makan malam dan ia tengah mencincang sayuran sambil termenung mengingat kesedihannya. Ahem menuju dapur dan melihat Gopi yang hampir mencincang tangannya sendiri. Ahem pun berteriak dan menghentikan Gopi.
Saat ia berbalik Ahem kaget melihat ibunya berdiri memperhatikan ia dan Gopi. Ahem berbicara dengan ibunya dan Kokila menceritakan marah dan kecewa saat tau Gopi tidak bisa melanjutkan pendidikannya.
Baca Juga: Sinopsis Gopi ANTV: Ahem Meniduri Anita dan Gopi Sedih Menyaksikannya
Ahem hanya terdiam sejenak dan ia mengatakan pada ibunya bahwa Gopi tidak akan pernah melakukan hal yang salah. Kokila kesal karena agen lebih percaya pada Gopi dibanding dirinya.
Di kamar Gopi tidak bisa tidur karena kepikiran terus ucapan guru dan ibu mertuanya. Ia menatap Ahem yang tertidur pulas.
Ia menangis dengan tersedu-sedu di depan cermin sehingga suaranya membangunkan Ahem. Ahem terbangun dan menyalakan lampu kamar. Ia mendekati Gopi dan terheran.
Baca Juga: Sinopsis Uttaran: Tapasya Mencekik Ekadish Setelah Ia dan Rathore Berhasil Menemukan Kediamannya
Ahem menegur Gopi yang tengah menangis.
“Gopi kamu kenapa?” tanya Ahem kawatir.
Gopi tersadar ada Ahem di belakangnya.
Ia makin menangis dan danberdiri kemudian membalikkan badannya melangkah ke arah Ahem kemudian memeluk Ahem dengan erat.
Gopi menceritakan semua kejadian di sekolah dia menangis sejadinya di pelukan Ahem.
Gopi berkata bahwa ia telah mengecewakan Kokila dan membuatnya marah.
Gopi pun bercerita bahwa bukan ia yng melakukan kenakalan di sekolahnya.
Ahem tersentuh dan menjadi kasihan terhadap Gopi. Ia tidak menyadari bahwa dirinya ikut bersedih dan meneteskan air mata.
“Ahem aku mohon bantu aku, aku ingin sekolah, kamu bicaralah dengan kepala sekolah agar mau menerimaku sekolah lagi” kata Gopi sambil memohon melipat tangannya.
Untuk pertama kalinya Ahem melihat Gopi sesedih itu ia pun berjanji akan ke sekolah Gopi untuk berbicara dengan Kepala Sekolah agar mengizinkan Gopi bersekolah lagi.
“Ya sudah aku besok akan kesekolahmu dan berbicara pada Kepala Sekolah sekarang tidurlah karena telah malam” kata Ahem.
Ia kembali ke tempat tidurnya untuk melanjutkan tidur ia memandang Gopi yang masih berdiri. Gopi pun menatap Ahem dengan tatapan penuh harap pada Ahem.***