WARTA LOMBOK – Sinopsis Balika Vadhu ANTV hari ini menceritakan tentang Abimanyu anak dari Jagdish yang satu sekolahan dengan Anandi.
Anandi dan Jagdish memiliki anak yang sepantaran dan bersekolah di tempat yang sama.
Anak Jagdish bernama Abimanyu sedangkan anak Anandi bernama Shivan.
Baca Juga: Jalani Puasa, Bintang 'Gopi' Mohammad Nazim Berbagi Kisah Tentang Ramadhan Kali ini
Sejak kehadiran Anandi di rumah Kalyani bersama anak-anak mereka, keadaan rumah tangga Jagdish sedikit terganggu.
Abimanyu dan Shivan tumbuh dan berkembang dengan hak yang sama dan kasih sayang sama baik dari Anandi maupun Jagdish.
Mereka semua saling menyayangi layaknya keluarga, namun hal berbeda lahir di hati Abimanyu.
Baca Juga: Amaq Sinta Akhirnya Bisa Bernafas Lega Kasusnya Dihentikan oleh Polda NTB
Ia merasa cemburu pada Shivan yang selalu mendapat perhatian lebih dari ayahnya.
Jagdish sangat menyayangi Shivan melebihi Abimanyu karena ia merasa bertanggung jawab pada anak yatim tersebut.
Hal tersebut menggangu Abimanyu dan ia merasa benci terhadap Shivan.
Walau demikian, Shivan tidak pernah merasa bersaing dengan Abimanyu ia bahkan iri terhadapnya karena memiliki ayah seperti Jagdish.
Suatu hari, Abimanyu dengan sengaja membuat Shivan ketakutan dengan meninggalkannya sendirian di sekolah.
Setiap pulang sekolah, mereka berdua akan dijemput sopir dan hari itu kebetulan Abimanyu lebih dulu menyelesaikan pelajarannya.
Abimanyu berbohong pada sopir bahwa Shivan memiliki jam tambahan pelajaran hingga lebih baik jika pulang terlebih dahulu.
Sopir pun mengangguk setuju, namun saat Shivan keluar mobil jemputan telah tiada.
Abimanyu sampai di rumah dan Kalyani panik karena Shivan tak nampak di sampingnya.
“Mana Shivan,” kata Kalyani.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu 'Pedih'- Last Child, Cocok Buat Kalian yang Sedah Patah Hati
“Dia ada kelas tambahan,” ucap Abimanyu ketus.
Kalyani sedikit tenang, namun waktu berlalu dari menit ke menit ia mulai gelisah.
Hingga suara telpon berdering dan Kalyani mengangkatnya, terdengar suara seorang dari pihak sekolah mengabarkan bahwa Shivan menanti jemputan semenjak tadi sendirian di depan sekolah.
Kalyani terkejut dan ia langsung menyuruh mobil jemputan membawa Shivan pulang.
Sementara itu, Shivan terlihat panik dan ketakutan, ia pun berpikir pulang jalan kaki walaupun tak menghapal jalan arah pulang.
Pihak sekolah kembali menghubungi Kalyani mengabarkan jika Shivan telah pulang jalan kaki.
“Bagaimana bisa dia pulang jalan kaki, anak itu tidak menghapal jalan pulang,” ucap Kalyani.
Baca Juga: Potong Bebek Angsa Viral! Annisa Rahmania, Istri TNI yang Sindir Jokowi Akhirnya Minta Maaf
Gangga dan Kalyani mulai panik, mereka takut Anandi mengetahuinya dan menambah lukanya.
Kalyani menelpon Jagdish memberitahukannya, sontak saja Jagdish menjadi syok dan panik.
Ia kemudian bergegas menuju sekolah mencari Shivan, dan Gangga bersama Kalyani gelisah.
“Aku tidak ingin Anandi tahu hal ini, Shivan harus segera pulang sebelum Anandi pulang,” ucap Kalyani.
Anandi ternyata telah berada di sana dan mendenganlr semua ucapan mereka berdua.
“Ada apa dengan Shivan nenek, kamana dia,” tangis Anandi panik.
“Tenanglah, Jagdish tengah mencarinya,” ucap Kalyani.
Anandi bergegas menelpon Jagdish dengan panik dan memintanya menemukan Shivan sebelum diculik.
“Tenanglah Anandi aku tengah di jalan menuju kantor polisi meminta bantuan,” ucap Jagdish.
Anandi menutup telponnya dan panik mendengar kata polisi, ia ingat kejadian penculikan bayi Nandini.
“Ini tidak mungkin, mengapa kedua anakku diculik dari pelukanku, apa salahku nenek,” ucap Anandi.
Sementara itu, Shivan berjalan dan tak di sangka ia tersesat dan masuk hutan.
Shivan ketakutan dan menangis memanggil ibunya, ia terus berjalan namun tak menemukan satu rumah pun untuk dimintai pertolongan.
Hari telah sore keluarga semakin panik, Gangga melihat baimanyu yang tersenyum dengan keaadaan tersebut.
Gangga menaruh curiga pada Abimanyu namun tidak ingin menuduhnya dan memperkeruh keadaan.
Shivan yang ketakutan duduk bersandar di sebuah pohon, ia mendengar suara jejak kaki menghampirinya.
Shivan menangis kemudian sebuah tangan menepuk punggungnya, tangisannya pecah saat menoleh ke atas.
Jagdish berdiri di sampingnya dengan raut panik sekaligus lega melihat Shivan.
“Paman,” ucap Shivan bergegas bangun dan memeluk jagdish ah erat.
“Paman aku takut, aku ingin pulang tapi semakin aku jalan semakin aku tak menemukan satu orang pun,” kata Shivan terbata.
Jagdish tak berkata apapun, ia memeluk Shivan dengan erat sembari menenangkannya.
Pikirannya kalut, ia memikirkan bagaimana Shivan bisa ketinggalan sopir dan Jagdish kembaki mencurigai anaknya.
Bersambung.***