Network
Membuat tempat tinggalnya saat kecil kerap berpindah-pindah mengikuti tugas sang ayah, Basuki pun menyelesaikan studinya di Palembang Sumatera Selatan, SMP nya juga di Palembang tetapi sebelum lulus ia harus pindah ke Papua dan menyelesaikannya di sana.
Begitu juga saat SMA Basuki menyelesaikanya tidak di Papua, tetapi di SMA Negeri 5 Surabaya Jawa Timur, lalu ia kuliah di Universitas Gadjah Mada UGM Yogyakarta, mengambil teknik geologi dan meraih Gelar insinyur pada usia 25 tahun.
Baca Juga: Segini Gaji Paspampres yang Berkasus Pemuda Aceh
Berbekal Gelar insinyur itu, ia pun diangkat menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum, dari sini juga ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi magister dan dokter di Colorado state University USA.
Kemudian pada usia 41 tahun, Basuki Hadimuljono dinobatkan sebagai pegawai teladan Departemen Pekerjaan Umum berbagai posisi telah diduduki pada usia 51 tahun karirnya terus naik, ia menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan lalu menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan puncaknya jadi Direktur Jenderal Penataan Ruang di Kementerian Pekerjaan Umum.
Nah di luar instansi pekerjaan umum pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Basuki pernah dipercaya menjadi tim penanggulangan lumpur Lapindo Porong Sidoarjo Jawa Timur, rehabilitasi pasca tsunami Aceh kerawanan pangan yahukimo Papua, dan kerusakan jalan tol Purbaleunyi Bandung Jawa Barat.
banyak tugas lapangan dipercayakan kepada Basuki dan dilalui dengan Gemilang tidak heran jika ia benar-benar dikenal orang lapangan dan bukan tipe orang di belakang meja, di masa pensiunnya dari PNS news setelah mengabdi 31 tahun lebih.
Ia pun diminta presiden terpilih Joko Widodo untuk menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam kabinet kerja 2014 hingga 2019, lalu berlanjut di periode kedua Presiden Jokowi sampai sekarang.
Basuki Hadimuljono menjadi orang pertama yang menduduki Kementerian baru yang sebelumnya bernama Menteri Pekerjaan Umum karirnya.
