China Danai Taliban Afganistan, Joe Biden Ungkapkan Kekhawatiran

9 September 2021, 05:25 WIB
Presiden AS Joe Biden menanggapi spekulasi China yang mendanai Taliban Afgansitan. /Instagram/@joebiden

WARTA LOMBOK - Kemenangan Taliban di Afganistan masih menjadi perhatian dan perbincangan hangat politikus dunia internasional.

Berbagai isu tentang kontrak politik di Afganistan pun kini bermunculan. Hingga saat ini, China dan Amerika masih menjadi sorotan negara Taliban Afganistan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan keyakinannya terhadap China yang akan mencoba membuat pengaturan dengan Taliban.

Baca Juga: 6 Warga Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Jalboa Israel Setelah Menggali Terowongan Bawah Tanah

Baca Juga: Nelayan ini Kaya Mendadak Usai Mendapat Ikan Termahal Dunia yang Dijuluki 'Emas Laut'

Ia optimis China akan mencoba membuat kesepakatan dengan Taliban setelah gerilyawan Islam merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 lalu.

Hal tersebut membuat timbulnya pertanyaan apakah Joe Biden khawatir jika China akan mendanai kelompok itu, yang dikenai sanksi berdasarkan hukum AS. Ia lalu menanggapi spekulasi tersebut.

"China memiliki masalah nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa pengaturan dengan Taliban, 'saya yakin'," katanya.

"Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang," tambah Joe Biden pada Selasa, 7 September 2021.

Amerika Serikat dan sekutu Kelompok Tujuh telah sepakat untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban, dan Washington telah memblokir akses Taliban ke cadangan Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan Taliban memenuhi janji mereka, menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.

Tetapi para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.

Baca Juga: Video Viral Bocah 5 Tahun Menyanyikan Lagu Kebangsaan Trending Topik di India

Baca Juga: Masturbasi di Tempat Umum, Wanita ini Diamankan Petugas Kepolisian

Presiden Italia yang merupakan pemimpin kelompok 20 ekonomi utama yang meliputi China dan Rusia telah mencoba mengadakan pertemuan G20 virtual di Afghanistan, tetapi tidak ada tanggal yang diumumkan, menunjukkan perselisihan di antara kelompok tersebut.

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa komunitas internasional harus terlibat dengan Taliban dan "membimbing secara positif".

China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan, tetapi Wang pada Juli menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri.

Ia mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung negara Afganistan saat transisi ke pemerintahan baru, bukan dengan memberikan lebih banyak tekanan.***

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler