Hubungan Indonesia - AS akan Kembali Seperti Ketika Era Barrack Obama, Jika Joe Biden Menang Pemilu

6 November 2020, 00:33 WIB
PEMILU AS 2020, Donald Trump dan Joe Biden.* /Portal Surabaya

WARTA LOMBOK – Pemilihan Presiden di Negara adikuasa ini disorot oleh dunia dan menjadi perbincangan seantero jagad.

Hal ini, disebabkan karena, Amerika Serikat merupakan salah satu negara adikuasa yang mampu memengaruhi berbagai sektor termasuk politik, pengaruh tersebut juga tak terhindarkan bagi Indonesia.

Calon Presiden Donald Trump dari Partai Republik cenderung isolasionis. Sedangkan Joe Biden dari Partai Demokrat cenderung internasionalis.

Baca Juga: Raih Suara Terbanyak di Nevada, Joe Biden Berharap Menjadi Presiden AS

Tentunya basic dan kepentingan dari dua Capres tersebut, akan memiliki program-program yang tentunya berkesesuaian dengan basic ideologisnya.

Berbicara tentang pengaruh negara adikuasa pada Indonesia, Pilpres AS memang tidak berdampak langsung bagi NKRI.

Namun, pemilu ini memiliki aspek strategis menentukan ekonomi dunia.

Sebagaimana diberitakan RingtimesBali.com dalam artikel "Bersiap, Indonesia Akan Alami Ini Jika Joe Biden Menang Pemilu AS", dalam pertempuran di Pilpres AS kedua calon presiden memiiki karakteristik yang berbeda.

Biden berjanji untuk mengatasi sengketa perdagangan dengan Tiongkok secara multilateral melalui WTO.

Baca Juga: Joe Biden Ungguli Donald Trump Dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat

Selain itu, faktor calon wakil presiden Kamala Harris maka AS kemungkinan kembali memandang secara khusus Asia seperti era Barrack Obama.

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik Tiongkok.

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia.

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan Tiongkok.

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di Tiongkok. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Baca Juga: Trump Mengklaim Kemenangan, Ia Juga Menuding Ada Penipuan dalam Pilpres AS Tahun ini

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibandingkan dengan Joe Biden yang menang.

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi Tiongkok.

Sementara itu, data ekspor Indonesia ke Amerika tercatat Indonesia merupakan mitra dagang ke-50.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus 2.44 miliar dolar Amerika untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

Baca Juga: Ditengah Pemilihan Presiden (Pilpres) AS, Kasus Kematian Akibat Covid-19 Sebanyak 1.100 dalam 24Jam

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur.
Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.***(RingtimesBali.com /I GA Putu Yuliani Dewi)

Editor: LU Ali

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler