Network
WARTA LOMBOK – Diberitakan sebelumnya dari Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa sanksi AS mempersulit Iran untuk membeli obat-obatan dan pasokan kesehatan dari luar negeri, termasuk vaksin Covid-19 yang diperlukan untuk menahan wabah terburuk di Timur Tengah.
Diberitakan juga bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan sanksi yang telah melumpuhkan sektor perbankan Iran dan industri minyak dan gas vitalnya sejak secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada tahun 2018.
Dan saat Amerika Serikat bersikeras bahwa obat-obatan dan barang-barang kemanusiaan dibebaskan dari sanksi, pembatasan perdagangan telah membuat banyak bank dan perusahaan di seluruh dunia ragu-ragu untuk berbisnis denganIran, karena takut akan tindakan hukuman dari Washington.
Baca Juga: Joe Biden Membentuk Tim Komunikasi Gedung Putih yang Terdiri Dari Para Wanita
Negara ini juga terputus dari sistem perbankan internasional, sehingga sulit untuk mentransfer pembayaran.
Sebagaimana berita Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Jelang Pergantian Presiden AS, Iran: Kami Sangat Senang Pemerintahan Trump Berakhir", dirinya mengatakan permusuhan Iran-AS tetap akan berlanjut meski Donald Trump telah mundur dari jabatannya.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Hassan Rouhani dalam sebuah rapat kabinet yang disiarkan langsung oleh televisi lokal setempat pada Rabu, 16 Desember 2020.
Baca Juga: Orang yang Mimpi Bertemu Nabi Tak Perlu Disampaikan ke Publik, Sebut PP Muhammadiyah Ini Alasannya
"Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami sangat senang dengan kepergian Trump", kata Hassan Rouhani, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
