Network
WARTA LOMBOK - Kemiskinan pada periode ini adalah masalah yang sangat nyata yang terjadi secara global.
Saat itulah perempuan dan gadis tidak memiliki akses ke produk sanitasi yang aman dan higienis dan atau tidak dapat mengatur menstruasi mereka dengan bermartabat.
Secara alami, ini diperburuk selama pandemi dan penguncian nasional di mana akses ke produk sanitasi menjadi lebih tertahan.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi
Seorang pria Malaysia, Mohamad Farid Yusoff, memutuskan untuk berperan dalam memberantas kemiskinan masal itu.
Ia bekerja sebagai pegawai Menteri Batu Kawan, Kasthuri Patto.
Ok done. Pengalaman sy buat kali pertama dalam hidup. Memang pada mulanya rasa malu amat-amat tapi saya berani diri juga.
Demi untuk membantu kaum wanita diluar sana dalam musim PKP. pic.twitter.com/wprEfQ1qsj— Mohamad Farid Yusoff (@adek_farid) February 5, 2021
Yusoff menjadi viral di Twitter ketika dia membagikan gambar dirinya dengan dua keranjang belanja yang berisi produk sanitasi.
“Ini adalah pertama kalinya saya melakukan sesuatu seperti ini dalam hidup saya,” katanya.
“Tentu saja, saya sedikit malu, tapi akhirnya saya merasa berani. Ini untuk membantu wanita di luar sana selama movement control order (MCO), ” tulisnya.
Baca Juga: Kontroversi Bullying Aktris Park Hye Su Berdampak pada Drama Dear M , Agensi Bantah Isu
Seperti dilansir Malay Mail, ia berharap dapat menyoroti masalah yang dihadapi oleh perempuan yang tidak memiliki akses ke produk saniter dan tidak dapat mengatur menstruasi mereka karena tekanan keuangan yang disebabkan oleh pandemi.
Dia mengatakan bahwa saat berbelanja, dia mendapat banyak tatapan bingung dan penasaran.
Tidak mengherankan karena dia membawa sekitar 100 paket pembalut.
Dia menambahkan bahwa pembalut akan diberikan kepada wanita tunawisma, ibu tunggal, dan wanita kurang mampu sebagai bagian dari inisiatif Tahun Baru Imlek di bawah kantor Kasthuri.
Baca Juga: Begini Cara Memperoleh Nafas Panjang Jika Merasa Suara Anda Berat dan Ngos-Ngosan Saat Mengaji
Realitas yang tidak menguntungkan adalah bahwa setiap perempuan dan remaja putri mengalami menstruasi, dan mereka berhak mendapatkan sumber daya untuk mengelola sesuatu yang begitu alami dengan cara yang bermartabat, sehat, dan higienis.***
