Dengan dana tersebut didukung oleh bayaran sebesar $70 miliar atau setara Rp989 triliun dari Saudi Aramco perusahaan minyak negara, untuk saham PIF di raksasa petrokimia dan transfer $40 miliar atau setara Rp565 triliun dari pusat, cadangan devisa bank.
Itu juga penerima hampir $30 miliar hasil dari penawaran umum perdana Aramco pada 2019.
Baca Juga: Pasca Digenangi Banjir, Jalur Kereta Api dari dan Menuju Jakarta Sudah Dapat Digunakan
Dana tersebut telah mengumpulkan pinjaman $21 miliar antara 2018 dan 2019, dan sedang menyelesaikan fasilitas baru yang diperkirakan berukuran lebih dari $10 miliar.
Terlepas dari kekayaan minyak Saudi, menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk populasi muda, yang mana sisi lain dari kerajaan adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Pangeran Mohammed, yang dikenal di Barat sebagai MbS (Mohammed bin Salman).***