WARTA LOMBOK - Ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka karena konflik yang melibatkan kelompok yang terkait dengan ISIS terus tumbuh secara dramatis.
Anak-anak berusia 11 tahun dipenggal di Mozambik di negara terakhir yang terkena dampak pemberontakan Islam.
Badan amal yang berbasis di Inggris itu mengatakan telah berbicara dengan keluarga yang menggambarkan adegan mengerikan pembunuhan, termasuk ibu yang putranya terbunuh.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Realisasi Bansos di Minggu Keempat Bulan Maret
Ribuan orang tewas dan lebih banyak lagi yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka sebagai akibat dari pertempuran yang meningkat secara dramatis yang terkait dengan Negara Islam (ISIS).
Dalam satu kasus, seorang wanita bersembunyi dengan tiga anak ketika anak lainnya yang berusia 12 tahun dibunuh di dekatnya dikutip wartalombo.com dari laman resmi sky.com.
Pria berusia 28 tahun, yang dipanggil organisasi amal Elsa, dikutip mengatakan mereka mencoba melarikan diri ke hutan, tetapi pria bersenjata mengambil putra sulungnya dan memenggalnya.
Wanita lain dijuluki Amelia, 29, mengatakan putranya baru berusia 11 tahun ketika dia dibunuh oleh pria bersenjata
Serangan pertama di Mozambik yang diklaim oleh ISIS terjadi di Cabo Delgado pada Juni 2019.