Uni Eropa dan Amerika Serikat memberi sanksi terkait kudeta militer di Myanmar

- 24 Maret 2021, 08:57 WIB
Kudeta Myanmar, Eropa dan Amerika Serikat berikan sanksi
Kudeta Myanmar, Eropa dan Amerika Serikat berikan sanksi /Dok.Reuters/

WARTA LOMBOK - Uni Eropa dan Amerika Serikat pada hari Senin, 22 Maret memberlakukan sanksi terhadap individu dan kelompok yang terkait dengan kudeta militer bulan lalu di Myanmar.

Hal ini karena penindasan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi oleh pasukan keamanan mencapai apa yang dicapai oleh menteri luar negeri Jerman.

Sanksi Uni Eropa menandai respons paling signifikan dari blok 27 negara itu sejak penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Baca Juga: Makin Bergejolak, Keterlibatan Internasional Yang Lebih Kuat Diperlukan Untuk Mengakhiri Kekerasan Myanmar

11 orang yang menjadi sasaran termasuk Jenderal Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer Myanmar dan kepala junta yang telah mengambil alih kekuasaan.  

Washington telah memberikan sanksi kepada Min Aung Hlaing dan langkah-langkah yang diumumkan pada hari Senin memperluas daftar target.  

Tidak ada tanggapan segera dari junta, yang sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda terpengaruh oleh kecaman internasional atas tindakannya.

Setidaknya 250 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan yang berusaha untuk memadamkan berminggu-minggu protes pro-demokrasi di kota-kota di seluruh negeri.

Tiga orang tewas di kota kedua Myanmar, Mandalay dalam kerusuhan Senin, termasuk seorang bocah lelaki berusia 15 tahun, kata saksi dan laporan berita.  

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah