Israel Mengatakan Pihaknya Menyerang Sasaran di Suriah Setelah Serangan Rudal

- 22 April 2021, 16:05 WIB
Militer Iran luncurkan dua rudal yang jatuh 20 mil dari kapal induk USS Nimitz milik AS.
Militer Iran luncurkan dua rudal yang jatuh 20 mil dari kapal induk USS Nimitz milik AS. /AFP

WARTA LOMBOK - Sebuah rudal diluncurkan oleh Suriah ditembakkan ke Israel selatan pada Kamis, 22 April memicu sirene serangan udara di dekat reaktor nuklir.

Sebagai tanggapan, pihak israel membalas menyerang peluncur rudal dan sistem pertahanan udara di negara tetangga Suriah.

Insiden tersebut, menandai kekerasan paling serius antara Israel dan Suriah dalam beberapa tahun dikutip wartalombok.com dari abcnews.

Baca Juga: Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala Berfokus pada Bali

Ini menunjukkan kemungkinan keterlibatan Iran, Iran yang mempertahankan pasukan dan proksi di Suriah.

Iran juga menuduh Israel melakukan serangkaian serangan terhadap fasilitas nuklirnya, termasuk sabatoge di fasilitas nuklir Natanz pada 11 April dan mengancam akan membalas dendam. 

Itu juga mengancam akan mempersulit upaya pimpinan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Tentara Israel mengatakan telah mengerahkan sistem pertahanan rudal tetapi tidak dapat memastikan apakah rudal yang masuk dicegat, meskipun dikatakan tidak ada kerusakan. 

Sirene serangan udara dibunyikan di Abu Krinat, sebuah desa hanya beberapa kilometer (mil) dari Dimona, kota gurun Negev tempat reaktor nuklir Israel berada. 

Baca Juga: Masuk Daftar Pemuda Terbaik Majalah Forbes, Lalu Muhammad Zohri: Generasi Muda Di Indonesia Bisa Terinspirasi

Ledakan yang terdengar di seluruh Israel mungkin adalah sistem pertahanan udara.

Militer Israel awalnya menggambarkan senjata yang ditembakkan sebagai rudal permukaan-ke-udara, yang biasanya digunakan untuk pertahanan udara terhadap pesawat tempur atau rudal lainnya. 

Itu bisa menunjukkan rudal Suriah telah menargetkan pesawat tempur Israel tetapi meleset dan terbang dengan tidak tepat. 

Namun, Dimona berada sekitar 300 kilometer (185 mil) di selatan Damaskus, jarak yang jauh untuk rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan secara keliru.

Kantor berita SANA yang dikelola pemerintah Suriah mengatakan empat tentara terluka dalam serangan Israel di dekat Damaskus, yang juga menyebabkan beberapa kerusakan.

Baca Juga: Tidak Jera Dibully Netizen, Istri Ustadz Solmed Kembali Mengunggah Video TikTok

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan rudal atau komentar dari Iran. 

Israel dan Iran adalah musuh bebuyutan dari dulu.

Israel menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dan telah menentang upaya pimpinan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran. 

Dengan dorongan Israel, Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018.

Iran baru-baru ini mulai memperkaya sejumlah kecil uranium hingga kemurnian 60%, level tertinggi yang pernah ada untuk programnya yang bahkan mendekati level senjata. 

Namun, Iran menegaskan programnya untuk tujuan damai. 

Baca Juga: Sejumlah Kontraktor Dikoordinir untuk Membantu Penanganan Bencana Alam di Provinsi NTT dan NTB

Itu juga telah menyerukan pengawasan lebih internasional terhadap fasilitas Dimona.

Israel telah dua kali membom negara Timur Tengah lainnya untuk menargetkan program nuklir mereka.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: abcnews.go.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah