Varian Delta Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 Semakin Tinggi dan Menuntut Pembatasan Baru di Sejumlah Negara

- 28 Juni 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Delta menyebabkan sejumlah negara di dunia melakukan pembatasan baru yang lebih ketat.
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Delta menyebabkan sejumlah negara di dunia melakukan pembatasan baru yang lebih ketat. /PIXABAY/Syaibatulhamdi

WARTA LOMBOK - Virus Corona varian Delta yang sangat menular menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 baru bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.

Untuk saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah kasus baru terendah di seluruh dunia sejak Februari 2021 dan penurunan kematian yang dikaitkan dengan virus Corona.

Tetapi kekhawatiran berkembang tentang varian baru yang menyebar cepat, mendorong pembatasan baru di negara-negara yang sebelumnya berhasil mengendalikan epidemi mereka.

Baca Juga: ‘Jenderal Buah Lengkeng’ itu Bernama Serda Mugiyanto, Keberhasilan Demi Keberhasilan Terus Diraih

Kasus meningkat di Rusia, Australia, Israel dan di beberapa bagian Afrika, sebagian karena varian Delta. Negara-negara lain takut mereka bisa menjadi yang berikutnya.

Virus Corona varian Delta pertama kali terdeteksi di India yang mulai beredar sekitar bulan April 2021.

Sekarang virus ini menyebar di berbagai level di setidaknya 85 negara menurut WHO.

Di Eropa, varian Delta awalnya memperoleh pijakan di Inggris, di mana ia dengan cepat melampaui varian sebelumnya yang menjadi perhatian, Alpha, dan sekarang terdiri dari 95 persen dari semua kasus yang terjadi berurutan di Inggris.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Meminta Masyarakat Mewaspadai Covid Varian Delta, Berikut Langkah-Langkah Vaksin

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x