Tangkal Varian Baru Virus Covid-19, Thailand Campur Vaksin Sinovac dengan Astra Zeneca

- 14 Juli 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi  Thailand Campur Vaksin Sinovac dengan Astra Zeneca untuk antisipasi covid varian baru
Ilustrasi Thailand Campur Vaksin Sinovac dengan Astra Zeneca untuk antisipasi covid varian baru /PIXABAY/spencerbdavis1

WARTA LOMBOK - Thailand memutuskan akan menggunakan Vaksin AstraZeneca untuk dosis kedua bagi mereka yang menerima vaksin Sinovac sebagai dosis pertama. Ini bagai langkah untuk meningkatkan perlindungan melawan varian baru virus Covid-19.

Langkah ini merupakan pencampuran pertama vaksin Covid-19 China dengan vaksin barat. Thailand memiliki keraguan terhadap perlindungan jangka panjang vaksin Sinovac dalam studi pendahuluan terbaru terkait varian baru Covid-19.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul memberikan pernyataan mengenai usaha pemerintah dalam memerangi penyebaran varian baru virus Covid-19.

Baca Juga: Revisi PPKM Darurat, Ma'ruf Amin: Tidak Ada Lagi Kata-kata Masjid Ditutup, Tapi Dilarang Berkerumun

"Hal ini dilakukan  untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit Covid-19," jelas Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul dikutip wartalombok.com dari Reuters.

Setelah suntikan pertama vaksin Sinovac diberikan jarak waktu dua atau empat minggu  untuk  dosis kedua vaksin AstraZeneca. Sampai saat ini belum ada penelitian khusus tentang pencampuran vaksin Sinovac dengan AstraZeneca yang dirilis.

Juru bicara AstraZeneca tidak bersedia mengomentari keputusan negara Thailand itu.

Bulan lalu juru bicara Sinovac Liu Peicheng menyatakan hasil awal dari sampel darah yang divaksinasi dengan vaksin perusahaan menunjukkan terjadi pengurangan efek untuk melawan varian Delta hingga tiga kali lipat dan menyarankan suntikan Sinovac ketiga agar reaksi antibodi yang lebih tahan lama.

Baca Juga: Peruntungan Shio Besok Rabu 14 Juli 2021, Fengshui: Dapat Uang Piutang hingga Pemasukan Tak Terduga

Banyak negara seperti Bahrain, Bhutan, dan Kanada  mencari campuran dan kecocokan dari vaksin dengan platform dan merek berbeda. Hal ini juga dipraktekkan oleh Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Cina, dan Rusia.

Vaksin dosis ketiga sebagai booster atau penguat masih diteliti lebih lanjut di Cina dan menjadi bahan pertimbangan di Indonesia di tengah kekhawatiran akan varian baru yang lebih menular dan bisa menghindari keampuhan vaksin.

Sementara itu di Thailand, dari April hingga Juli 2021 terdapat 618 pekerja medis dari 677.348 personel yang menerima dua dosis vaksin Sinovac terinfeksi Covid-19. Seorang perawat meninggal dunia karena terpapar virus ini.

Baca Juga: Polresta Mataram Bongkar Transaksi Sabu dengan Sistem Gerai ATM

Sebelum vaksin AstraZeneca diproduksi secara lokal tersedia pada Juni 2021, Thailand berencana memberikan suntikan penguat vaksin mRNA impor kepada pekerja garda depan.

Berdasarkan studi pendahuluan di Thailand terhadap 700 pekerja medis menunjukkan Sinovac memberikan perlindungan, yang diukur dengan tingkat antibodi, berkisar antara 60-70 persen selama 60 hari pertama setelah dosis kedua.

Tetapi tingkat perlindungan ini turun dari waktu ke waktu dan tampaknya berkurang setengahnya setiap 40 hari.

Baca Juga: Polresta Mataram Menahan Seorang IRT Atas Kasus Penipuan Handphone Merek Iphone

"Dari penelitian kami, jika staf medis kami menerima dua dosis Sinovac mereka pasti harus mendapatkan suntikan booster ketiga," ujar Sira Nanthapisal, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Thammasat. Para peneliti belum merilis data studi lengkap mereka.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x