Jenderal Militer AS Bongkar Watak Donald Trump, Menyebutnya Sebagai Adolf Hitler Kedua

- 17 Juli 2021, 12:25 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump disebut sebagai Adolf Hitler kedua oleh Jenderal Militer AS terkait upaya propagandanya usai kalah dari Joe Biden dalam Pemilu AS beberapa waktu lalu.
Mantan Presiden AS Donald Trump disebut sebagai Adolf Hitler kedua oleh Jenderal Militer AS terkait upaya propagandanya usai kalah dari Joe Biden dalam Pemilu AS beberapa waktu lalu. /Instagram/@realdonaldtrump

WARTA LOMBOK - Mantan Presiden AS Donald Trump telah dibandingkan dengan mantan pemimpin Nazi Adolf Hitler oleh seorang jenderal militer AS yang mengatakan Trump telah mengkhotbahkan “Injil Fuhrer.

Dalam buku berjudul I Alone Can Fix It: Donald J Trump's Catastrophic Final Year, diposting oleh reporter Washington Carol Leonning dan Philip Rucker menggambarkan bagaimana Jenderal Mark Milley, sejumlah perwira militer di AS, dan pejabat lainnya berencana untuk mundur dari posisi mereka.

Hal tersebut dikarenakan mereka menolak untuk dikaitkan dengan Donald Trump, yang mereka anggap berbahaya dan ilegal.

Baca Juga: Jalankan Proses Normalisasi, Uni Emirat Arab Menjadi Negara Teluk Pertama yang Membuka Kedutaan di Israel

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Kasus Wanita Italia Menunjukkan Adanya Virus Corona Beredar di China Sebelum Meledak di Wuhan

Setelah kemenangan pemilihan Joe Biden, Jenderal Milley mengingat seorang rekannya yang memperingatkan bahwa Donald Trump dan sekutunya berusaha untuk menggulingkan pemerintah, kata buku itu.

Mereka mungkin mencoba, tetapi mereka tidak akan berhasil. Anda tidak dapat melakukan ini tanpa militer. Anda tidak dapat melakukan ini tanpa CIA dan FBI. Kami adalah orang-orang dengan senjata,” ujar Milley.

Sebelum kerusuhan gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu, Jenderal Milley bertemu Ketua DPR Nancy Pelosi untuk membahas tindakan pencegahan untuk meredam presiden yang tidak stabil (Trump) memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan serangan nuklir.

Pada 6 Januari, ketika hasil Pemilu diumumkan secara resmi, para pendukung Trump menyerang Kongres. Lima orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk seorang perwira polisi Capitol.

Jenderal Milley memperingatkan para pembantunya bahwa Amerika sedang menghadapi ‘Momen Reichstag’, mengacu pada serangan pembakaran di Parlemen Jerman pada tahun 1933, yang digunakan Nazi untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: The National News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x