WARTA LOMBOK - Mantan Presiden AS Donald Trump telah dibandingkan dengan mantan pemimpin Nazi Adolf Hitler oleh seorang jenderal militer AS yang mengatakan Trump telah mengkhotbahkan “Injil Fuhrer.”
Dalam buku berjudul I Alone Can Fix It: Donald J Trump's Catastrophic Final Year, diposting oleh reporter Washington Carol Leonning dan Philip Rucker menggambarkan bagaimana Jenderal Mark Milley, sejumlah perwira militer di AS, dan pejabat lainnya berencana untuk mundur dari posisi mereka.
Hal tersebut dikarenakan mereka menolak untuk dikaitkan dengan Donald Trump, yang mereka anggap berbahaya dan ilegal.
Setelah kemenangan pemilihan Joe Biden, Jenderal Milley mengingat seorang rekannya yang memperingatkan bahwa Donald Trump dan sekutunya berusaha untuk menggulingkan pemerintah, kata buku itu.
“Mereka mungkin mencoba, tetapi mereka tidak akan berhasil. Anda tidak dapat melakukan ini tanpa militer. Anda tidak dapat melakukan ini tanpa CIA dan FBI. Kami adalah orang-orang dengan senjata,” ujar Milley.
Sebelum kerusuhan gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu, Jenderal Milley bertemu Ketua DPR Nancy Pelosi untuk membahas tindakan pencegahan untuk meredam presiden yang tidak stabil (Trump) memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan serangan nuklir.
Pada 6 Januari, ketika hasil Pemilu diumumkan secara resmi, para pendukung Trump menyerang Kongres. Lima orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk seorang perwira polisi Capitol.
Jenderal Milley memperingatkan para pembantunya bahwa Amerika sedang menghadapi ‘Momen Reichstag’, mengacu pada serangan pembakaran di Parlemen Jerman pada tahun 1933, yang digunakan Nazi untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka.