WARTA LOMBOK - Putin mengirim sinyal ketakutan dunia atas potensi serangan nuklir setelah menempatkan pasukan pencegahnya dalam 'siaga khusus'.
AS memperingatkan bahwa akan ada "harga yang mahal" yang harus dibayar setelah Putin memicu kekhawatiran bahwa Rusia mungkin menggunakan serangan kimia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim telah menemukan bukti program senjata biologis AS di Ukraina.
Baca Juga: Fakta Menarik dan Sejarah Holi Festival Warna di India Bermula dari Kemarahan Raja Iblis
Hal tersebut diyakini Gedung Putih dapat digunakan Rusia sebagai pembenaran palsu untuk serangan dengan senjata pemusnah massal (WMD).
Hamish de Bretton-Gordon, seorang ahli senjata kimia dan nuklir dan rekan di Magdalene College, telah mengatakan bahwa manusia kini lebih dekat ke Perang Dunia Ketiga sejak tahun 1970-an.
Pada Desember 2018, Putin memperingatkan bahwa ancaman perang nuklir tidak boleh diremehkan, sembari menjelaskan beberapa potensi dampak perang nuklir.
Pernyataannya muncul setelah AS menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF), yang awalnya disetujui AS dan Rusia pada 1987.
Tetapi jika perang pecah, kerusakan apa yang dapat ditimbulkan oleh 6.000 cadangan nuklir Putin yang terbesar di dunia?