AS Akan Memberikan Tambahan Bantuan Militer Senilai $800 Juta ke Ukraina

- 3 Juli 2022, 07:47 WIB
Presiden Joe Biden saat Memamaparkan Niatnya Perkuat NATO
Presiden Joe Biden saat Memamaparkan Niatnya Perkuat NATO /Muhammad Basir-Cyio/Aislinn Laing, Andrea Shalal dan Robin Emmott/Reuters

WARTA LOMBOK – Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan segera mengirimkan paket bantuan militer baru senilai 800 juta dolar ke Ukraina sehingga total bantuan sejak ia menjabat hampir mencapai 7 miliar dolar.

Joe Biden juga mengatakan bahwa AS tengah menggalang bantuan dari seluruh dunia untuk mendukung Ukraina dan menurutnya dukungan itu akan terus berlanjut selama diperlukan.

Selain itu ia juga mengklaim AS di bawah kepemimpinannya dinilai lebih baik dalam memimpin dudia dari sebelumnya terlepas dari segala persoalan dalam negeri yang dihadapinya.

Baca Juga: Krisis Pangan Global Rugikan Negara-negara Berkembang, Bagi Putin Bukan Akibat Perang, Tapi Ulah AS

Dikutip tim wartalombok.com dari halaman resmi Al Jazeera pada 2 Juli 2022, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan AS akan segera mengumumkan paket bantuan militer baru senilai $800 juta ke Ukraina, sehingga total sejak ia menjabat menjadi hampir $7 miliar.

Biden mengatakan bantuan itu, yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, akan mencakup sistem pertahanan udara canggih dan dukungan artileri saat Ukraina terus menghadapi serangan Rusia di wilayah Donbas timur.

"Amerika Serikat menggalang dunia untuk mendukung Ukraina," katanya, seraya menambahkan dukungan akan berlanjut "selama diperlukan".

Biden berbicara pada hari terakhir pertemuan puncak NATO di Madrid, Spanyol, di mana blok 30 negara itu menyetujui kerangka kerja strategis baru yang berfokus pada "ancaman langsung" dari Rusia dan untuk pertama kalinya mengakui "tantangan" yang ditimbulkan oleh apa yang digambarkan oleh para pemimpin sebagai "kebijakan koersif" China.

Presiden AS juga menolak saran bahwa, mengingat serangkaian masalah domestik, termasuk kekerasan senjata, kesengsaraan inflasi, dan mundurnya hak aborsi, beberapa sekutu AS berpikir Biden telah gagal memenuhi janjinya untuk menegaskan kembali komitmen Washington. kepemimpinan di kancah internasional.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x