“Beberapa pemuda disiksa dengan sangat brutal dan dihina,” ungkapnya.
Diungkapkan juga, lanjut Salameh, bahwasanya Israel ingin mengetahui Operasi Badai Al Aqsa atau Al Aqsa Flood Operation. Ini merupakan operasi yang dilancarkan oleh Hamas untuk menyerang Israel.
Ia bahkan mengatakan kalau pertanyaan yang diajukan Israel sangatlah tidak masuk akal, lucu atau konyol. Mereka, lanjutnya, tahu betul siapa pekerja-pekerja dari Gaza ini.
Baca Juga: Makin Tidak Tahu Diri! Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Irlandia dan Gurun Pasir
“Dan, jika kami punya hubungan dengan Hamas, kami bahkan tak akan diberi izin kerja,” tutur Salameh.
Dikabarkan pula, pasukan Israel juga sempat menahan para pekerja Gaza dan dibawa ke Penjara Offer selama 20 hari sebelum dibebaskan.
Beberapa pekerja Gaza merasa takut dan kelelahan mental usai mendapatkan perilaku amoral dari Israel yang di luar norma-norma kemanusiaan. Mereka juga merasa khawatir dengan keluarganya yang ada di Jalur Gaza, lantaran pasukan Zionis Israel menggempur wilayah itu setiap hari hingga kini.
Baca Juga: Penjajahan Tanpa Henti, PM Israel Benjamin Netanyahu Didemo Rakyat Sendiri
Cerita dari Salameh dan warga Gaza lain tadi diketahui setelah Israel melepas 3.200 pekerja dari Gaza, ke daerah Kantong Pantai melalui penyeberangan Karem Shalom.