Baca Juga: Nama-Nama Surga Beserta Calon Penghuninya Berdasarkan Al Quran
Ketika Tariq sampai di kantornya di Jeddah, dia melaporkan temuannya kepada bosnya yang mendengarkan dengan penuh minat tetapi memberikan komentar yang sangat tidak rasional bahwa sumur Zam-Zam dapat dihubungkan secara internal ke Laut Merah.
Bagaimana mungkin ketika Makkah berjarak sekitar 75 kilometer dari laut dan sumur yang terletak sebelum kota biasanya tetap kering? Hasil sampel air yang diuji oleh laboratorium Eropa dan yang dianalisis di laboratorium ternyata hampir identik.
Perbedaan antara air Zam-Zam dengan air lainnya (air kota) terletak pada jumlah garam kalsium dan magnesium. Kandungannya sedikit lebih tinggi di air Zam-Zam.
Ini mungkin alasan mengapa air ini menyegarkan para haji yang lelah, tetapi yang lebih penting, air ini mengandung fluorida yang memiliki aksi pembasmi kuman yang efektif.
Apalagi, pernyataan dari laboratorium Eropa menunjukkan bahwa air itu layak untuk diminum. Oleh karena itu pernyataan dokter tersebut terbukti tidak benar.
Ketika ini dilaporkan kepada Raja Faisal, dia sangat senang dan memerintahkan kontradiksi laporan tersebut di European Press. Di satu sisi, merupakan berkah bahwa penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan komposisi kimiawi air.
Baca Juga: Berikut Perbedaan Kalender Tahun Hijriah dan Masehi yang Harus Diketahui
Faktanya, semakin banyak Anda menjelajah, semakin banyak keajaiban yang muncul dan Anda menemukan diri Anda secara implisit percaya pada keajaiban air yang Tuhan berikan sebagai hadiah bagi umat beriman yang datang dari jauh dan luas ke tanah gurun untuk berziarah.
Berikut hasil penelitian Tariq merangkum beberapa fitur air Zam-Zam: