Asal Mula Berdirinya Mushola Al-Madani Bingin Banjah Ditengah Wilayah Minoritas

- 28 Februari 2021, 09:43 WIB
Musholla Al-Madani Bingin Banjah Tahun 2018
Musholla Al-Madani Bingin Banjah Tahun 2018 /Dok. Warta Lombok/ M. Syahrul Utama

WARTA LOMBOK – Mendengar cerita langsung dari Sesepuh yakni H. M. Natsir mengenai betapa penuh perjuangan dan lika-liku dalam mendirikan Musholla Al-Madani sehingga bisa eksis sampai saat ini.

Anak-anak murid TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di Musholla Al-Madani menjadi penghias setiap hari di Dusun Bingin Banjah Labuan Aji Temukus Kabuaten Bulelelng Bali.

Doa Shalawat Nahdlatain yang merupakan karangan Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zaenuddin Abdul Madjid yang juga Pahlawan Nasional dari NTB, selalu digemakan oleh anak-anak TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di Musholla Al-Madani.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang Selalu Mengumumkan Saldo Nol Rupiah

"Ini juga mungkin bagian dari karomah dari Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zaenuddin Abdul Madjid dengan dibaca selalu Doa Shalawat Nahdlatain oleh anak-anak kami disini," ungkap H M Nasir yang juga Pensiunan PNS di Bali Utara itu.

Berawal Mushola Al-Madani Didirikan pada tahun 1967 oleh KH. Muhammad Amir dari Celukanbawang berbentuk panggung dengan bahan kayu kelapa dengan luas 4x4 M² (meter per segi), diatas tanah hak milik Muhammad Muraddah yang terletak didusun Bingin Banjah Desa Temukus Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Bali, dengan Setatus tanah pinjam.

Pada tahun 1970 KH. Amir pulang kampung / desa yang asalnya di celukanbawang kecamatan gerokgak.

Pada tahun 1977 Mushola tersebut diperlebar dan diperluas oleh HM. Nasir dengan ukuran 6×8 M² dan diberi nama Mushola Al-ikhlas berbentuk panggung dengan bahan kayu kelapa juga.

Mushola tersebut diperlebar dan diperluas lagi karena dipakai dan ditempati anak-anak berlajar ngaji / TPQ. 

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x