Network
WARTA LOMBOK - Alkisah ada seorang pencuri memanjat dinding rumah Malik Bin Dinar seorang ulama tabi'in pada suatu malam dan berhasil masuk ke dalamnya.
Begitu berada di dalam rumah, pencuri itu kecewa melihat tidak ada yang layak dicuri sementara Malik sedang melaksanakan shalat.
Menyadari dia tidak sendirian, dia segera mengakhiri doanya dan berbalik menghadap pencuri itu.
Baca Juga: Catat, Berikut 5 Amalan-Amalan untuk Menyambut Malam Lailatul Qadar, Apa Saja?
Tanpa menunjukkan tanda-tanda syok atau ketakutan, Malik dengan tenang mengucapkan salam damai kepada pencuri itu.
"Saudaraku, semoga Allah mengampunimu. Kamu memasuki rumahku dan tidak menemukan apa pun yang layak untuk diambil, namun aku tidak ingin kamu pergi tanpa mengambil manfaat," kata Malik.
Ia lalu pergi ke ruangan lain dan kembali dengan kendi penuh air. Malik menatap mata pencuri itu dan menyuruhnya berwudhu dan shalat.
“Bersucilah dan shalat dua rakaat, karena jika kamu melakukannya, kamu akan meninggalkan rumahku dengan harta yang lebih besar dari yang kamu cari sebelumnya,” ujar Malik Bin Dinar.
Merasa direndahkan oleh perilaku dan kata-kata Malik Bin Dinar, pencuri itu lalu menuruti perintah sang tuan rumah.
Baca Juga: Dahsyat, Inilah 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Malam Terbaik dari Seribu Bulan
