Ketika Perempuan Memilih Pasangan, Saat itu Dia Juga Sedang Memilih Imam

- 5 Juli 2022, 22:04 WIB
ILUSTRASI,  perempuan yang sedang memilih pasangan.
ILUSTRASI, perempuan yang sedang memilih pasangan. /PIXABAY/Pezibear

 

WARTA LOMBOK - Kadangkala perempuan dihadapkan dengan problematika dalam mengambil keputusan saat memilih pasangannya. Terlalu selektif, dibilang pemilih.

Terlalu banyak pertimbangan, dikatakan terlalu banyak kriteria memilih pasangan.

Padahal seorang perempuan yang memilih pasangan, bukan berarti pemilih, namun memilih disini diartikan, sebagai kewaspadaan, terhadap keberlangsungan rumah tangga nantinya. Karena saat perempuan memilih pasangan, dia juga sedang memilih imamnya.

Baca Juga: Menebar Ancaman dan Jadi Perhatian Dunia, Apriyani/Fadia Bikin Ranking Top Dunia Pontang Panting Tak Berdaya

Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @rahmatulmujtahidah pada 3 Juli 2022, inilah alasan mengapa perempuan harus memilih pasangannya.

Ketika laki-laki salah memilih perempuan bisa diperbaiki, tetapi, kalau perempuan salah memilih lelaki maka sama saja
salah memilih pemimpin.

Salah memilih nahkoda yang akan membimbingnya menuju surga. Karena pemimpin yang baik, tentu bervisi-misi surga.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Sholat Kita Diterima Atau Tidak, Berikut 3 Ciri Bahwa Sholat Diterima

Faktanya begini jika suami tidak paham agama, maka dia mau membimbing
istrinya dengan apa
dan ketika istrinya tidak
paham agama
bagaimana dia bisa
membimbing anak-anaknya.

Lalu ketika anak-anaknya tidak paham agama, bagaimana mereka akan mendoakan orang tuanya nanti?

Intinya agama istri, tergantung pada agama suaminya. Jika agama suaminya baik, maka baik pula agama istrinya. Kemudian dengan modal ilmu agama ini, istri mendidik anak-anaknya, sehingga baik pula agama anak tersebut.

Baca Juga: Rahasia Mengejutkan Siti Fadia, Ratu Bulutangkis Muda Indonesia, Pembunuh Monster dan Langganan Medali

Untukmu para perempuan, tetaplah belajar ilmu agama, karena bukankah jodoh adalah cerminan dari diri sendiri. Namun jika suatu nanti, Allah uji, dengan pasangan yang ternyata kurang paham, agama, maka saat itu, ilmumu akan terpakai. Barangkali saat memilih pasangan, ternyata Allah pilihkan dia, yang memang dihadirkan, untuk mengamalkan ilmu yang engkau miliki, maka tetaplah berprasangka baik kepada Allah.

Lalu untukmu para laki-laki yang akan menjadi suami, juga imam kelak. Belajarlah ilmu agama, karena sesungguhnya agama istri dan anak-anakmu dimulai dari pendidikanmu.

Dalam memilih pasangan ini, sama seperti memilih sahabat seumur hidup, bukan seumur jagung. Semoga Allah memberikan kita rahmatnya, dalam setiap pilihan yang kita punya, sehingga tidak salah pilih.

Baca Juga: Balika Vadhu: TAMAT, Harapan Nenek Tercapai, KUNDAN TEWAS, Nandhini dan Shivam Hidup Tenang

Maka, selayaknya, selalu melibatkan Allah dalam segala hal, memang sangat penting. Konsep Allah dulu, Allah lagi dan Allah, terus harus kita pegang.

Ketergantungan yang tidak akan membuahkan kecewa, adalah saat kita ketergantungan pada Allah. Pengharapan yang tidak akan memulai luka adalah, saat harapan penuh, hanya kepada Allah. Semoga kita termasuk hamba yang selalu candu berharap dan bergantung kepada-Nya.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Facebook @rahmatulmujtahidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x