Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin, supaya dapat memasuki surga lebih awal.
Suatu hari setelah perang tabuk, kurma yang ditinggalkan para sahabat di Madinah menjadi busuk, sehingga harga jualnya jatuh. Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf langsung menjual semua harta yang ia punya untuk membeli semua kurma busuk, milik para sahabat dengan harga standar kurma yang belum busuk.
Semua sahabat bersyukur karena kurma yang mereka khawatirkan tidak akan laku, tiba-tiba diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Para sahabat gembira karena kurma mereka bisa dijual, begitupun Abdurrahman bin Auf yang teramat senang dan ia berharap akan jatuh miskin. Sungguh keikhlasan yang tidak tertandingi.
Namun, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan mengaku berasal dari utusan Yaman. Dia memberitakan bahwa di negerinya sedang terkena wabah penyakit menular, sehingga raja Yaman mengutus dirinya untuk mencari kurma busuk.
Menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu. Akhirnya utusan raja Yaman tersebut memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf, dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. Betapa tidak terkejutnya Abdurahman bin Auf, usahanya menjadi miskin, gagal total, beliau malah terus bertambah kaya.
Baca Juga: Balika Vadhu: TAMAT, Harapan Nenek Tercapai, KUNDAN TEWAS, Nandhini dan Shivam Hidup Tenang
Inilah keajaiban sedekah yang berlandaskan mencari keridhoan Allah. Bukannya bertambah miskin, malah Allah kirimkan harta berlipat ganda.
Semoga kita bisa meniru beliau, loyal bersedekah karena Allah. Karena takut pada lamanya hisab Allah nanti di akhirat.***