WARTA LOMBOK - Sya'ban merupakan satu dari sekian bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Banyak peristiwa-peristiwa mulia terjadi di dalamnya, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Muhammad dalam kitabnya Madza fi Sya'ban:
أنَّ الزمانَ يَشرُف بما يقع فيه من الحوادث التي هي الأصل في إعطاء القيمة الاعتبارية للزمان وبمقدارها يكون مقداره، وبفضلها يكون فضله
Baca Juga: Ribuan Kali Beristigfar Bukannya Mendapatkan Ampunan Malah Mendapatkan Penolakan, Bagaimana Bisa?
Artinya, "Masa atau waktu menjadi mulia sebab peristiwa-peristiwa yang terjadi di waktu itu. Ini menjadi dasar utama untuk memberikan nilai atau harga pada sebuah waktu. Jadi, seberapa mulia kadar peristiwa itu menjadi kadar mulianya sebuah waktu dan seberapa kadar keutamaan peristiwa itu menjadi dasar kadar keutamaan waktunya." (Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Al-Maliki Al-Hasani, Madza fi Sya'ban, halaman 6).
Berdasarkan hal tersebut, Sayyid Muhammad mengatakan bahwa bulan Sya'ban adalah bulan shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Alasannya karena ayat yang memerintahkan untuk shalawat kepada Nabi Muhmmad SAW diturunkan di bulan Sya'ban, yakni ayat:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤئكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Baca Juga: Inilah 12 Nama dan Makna dari Bulan Hijriah yang Penting Dipelajari
Artinya, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56).