Inilah Makna Sya'ban Bulan Shalawat Menurut Perspektif Sayyid Muhammad

- 26 Februari 2023, 15:00 WIB
Bulan Sya'ban memiliki sejumlah keutamaan hingga disebut sebagai bulan shalawat oleh Sayyid Muhammad.
Bulan Sya'ban memiliki sejumlah keutamaan hingga disebut sebagai bulan shalawat oleh Sayyid Muhammad. /PIXABAY/Zaid Pro

Sayyid Muhammad menyebutkan juga beberapa pendapat ulama yang mengatakan bahwa bulan Sya'aban merupakan bulan shalawat kepada Nabi Muhammad dengan alasan yang sama. Yakni bahwa ayat di atas dirurunkan pada bulan Sya'ban. 

Ulama yang dimaksud adalah Ibnu Abi Ashaif Al-Yamani, pendapat beberapa ulama yang dinukil oleh Imam Shibabbudin Al-Qashtalani dalam kitabnya Al-Mawahibul Laduniyah dan Al-Hafizh Ibnu Hajar. (Al-Hasani, Madza fi Sya'ban, halaman 25-26). 

Baca Juga: Inilah Pentingnya Memperlajari Ilmu Tajwid yang Sayang Jika Dilewatkan

Hakikat Shalawat kepada Nabi 

Sayyid Muhammad menjelaskan hakikat shalawat kepada Nabi SAW, bahwa dalam ayat 56 surat Al-Ahzab di atas Allah memerintahkan kepada seluruh orang mukmin dengan mengikuti Allah dan para MalaikatNya yang membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. 

Maksudnya Allah memerintahkan semua orang mukmin untuk bershalawat kepada Nabi bukan karena kebutuhan Allah atas hal tersebut, melainkan untuk tujuan memuliakan man​​​​​​​usia dengan apa yang diimaninya.   

Sayyid Muhammad menukil ungkapan Syekh Izzuddin ibn Abdussalam:  

قال الشيخ عز الدين ابن عبد السلام رحمه الله: «ليست الصلاة على رسول الله ﷺ شفاعة منا له، فإنَّ مثلنا لا يشفع لمثله، ولكن الله سبحانه وتعالى أمرنا بمكافأة من أنعم علينا وأحسن إلينا، فإن عجزنا عن مكافأته؛ دعونا له أن يكافئه عنا . ولما عجزنا عن مكافأة سيد الأولين والآخرين، أمر رب العالمين أن نرغب إليه، وأن نُصلّي عليه، لتكون صلاتنا عليه مكافأة بإحسانه إلينا وإفضاله علينا ولا إحسان أفضل من إحسانه ﷺ : من صلى علي صلاة صلى الله عليـه بهـا عشراً»... رواه مسلم   

Baca Juga: Berikut Hikmah, Dasar Hukum dan Syarat Akad dalam Islam, Silakan Disimak Penjelasannya

Artinya, "Syekh Izzuddin ibn Abdussalam berkata: "Bershalawat kepada Rasulullah bukanlah syafa'at dari kita untuk Rasulullah, karena manusia seperti kita tidak dapat memberi syafa'at kepada yang lainnya. Melainkan Allah memerintahkan kita untuk mukafa'ah atau memberi balasan dan berbuat baik kepada orang yang telah memberi nikmat kepada kita. Jika tidak mampu untuk membalasnya, kita diperintahkan untuk mendoakannya agar Allah yang memberi balasannya atas kebaiknya pada kita. Karena ketidakmampuan kita untuk membalas Nabi Muhammad saw, maka kemudian Allah memerintahkan kita untuk mencintainya dan bershalawat kepadanya supaya shalawat kita kepadanya menjadi balasan atas kebaikannya kepada kita. Namun, tetap saja tidak ada kebaikan yang lebih utama dibanding kebaikan Nabi Muhammad saw. Disebutkan dalam hadist riwayat Imam Muslim: “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan membalasnya dengan 10 shalawat." (Al-Hasani, Madza fi Sya'ban, halaman 26-27).​​​​​​​

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah