Berbagai Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Masih Berlanjut Setelah Sistem Keuangan Nampak Stabil

5 Mei 2021, 22:31 WIB
Arah pemulihan ekonomi Indonesia yang didukung program vaksinasi terlihat sejalan dengan penurunan kasus harian Covid-19. /Twitter.com/@KemenkeuRI

WARTA LOMBOK - Pada Triwulan I 2021 stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi normal di tengah pandemi Covid-19 yang berlanjut. 

Kinerja ekonomi secara global dianggap menguat sejak awal tahun 2021, terlihat dari perdagangan global yang terus meningkat. 

Penguatan kinerja ekonomi juga dilihat dari IMF yang memprediksi pertumbuhan ekonomi global mencapai 6 persen. 

Baca Juga: Kereta Api Jarak Jauh Tetap Beroperasi Pada Periode 6 Sampai 17 Mei 2021 Untuk Kepentingan Non Mudik

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Keuangan @KemenkeuRI pada 3 Mei 2021, optimisme penguatan ekonomi global kini dibayangi oleh melonjaknya kembali kasus Covid-19. 

Setelah pandemi Covid-19 berlangsung lama, berbagai indikator ekonomi kemudian menunjukkan arah perbaikan. 

PMI berada di zona ekspansi dan terus menguat hingga mencapai angka 54,6. Inflasi terkendali pada level yang relatif rendah, sementara cadangan devisa setara dengan 10,1 bulan impor. 

Arah pemulihan ekonomi Indonesia terlihat sejalan dengan penurunan kasus harian Covid-19 yang didukung perkembangan positif program vaksinasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 6 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces, Berikan Kebebasan Pada Pasangan

Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan agar kasus Covid-19 di Indonesia tidak melonjak lagi. 

Momentum perbaikan ekonomi yang terjadi setelah pandemi berlangsung lama utamanya perlu ditopang oleh APBN 2021. 

Alokasi program PEN menghabiskan hingga Rp699,43 triliun dan fokus pada penanganan kesehatan, termasuk vaksinasi. 

Baca Juga: Heboh, Polisi Temukan Ada Orang Pakai SIM dari Kekaisaran Sunda Nusantara Menjabat Sebagai Jenderal Pertama

APBN sendiri memiliki peran sentral dalam memulihkan ekonomi nasional, hal itu tercermin dari kinerja APBN pada 2021. 

Realisasi belanja negara tumbuh 15,6 persen dari tahun lalu pada kuartal pertama tahun 2021 ini. 

Realisasi belanja negara tersebut dilakukan untuk vaksinasi, mendukung pelaku usaha, infrastruktur, serta bantuan sosial. 

Baca Juga: MK Putuskan Parpol Lolos Ambang Batas Parlemen Tidak Perlu Verifikasi Faktual

Momentum pemulihan juga dipercepat dengan sinergi antar lembaga KSSK. Bank Indonesia mengoptimalkan bauran kebijakan moneternya. 

OJK juga berperan penting atas terjaganya stabilitas sektor keuangan. Kondisi permodalan kuat dan kecukupan likuiditas perbankan juga terjaga.*** 

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @KemenkeuRI

Tags

Terkini

Terpopuler