"Oh sebagian bayar, kukira gratis semua. Coba dana korup bansos buat subsidi vaksin ya hehe,” tulis dr. Tirta.
Dia menegaskan bahwa masalah vaksin merupakan hal yang sensitif, sehingga pemerintah seharusnya fokus pada edukasi.
Sementara saat ini masyarakat telah terlanjur mengerti soal harga vaksin Covid-19 tersebut, dan berpotensi menyebabkan penolakan.
"Perkara vaksin itu sensitif, enggak semua warga ngerti. Makanya fokus edukasi dulu. Sekarang semua warga kadung ngerti harganya. Gerakan antipati akan banyak dong hehe," lanjut dr. Tirta.
Baca Juga: DPR Dukung Hapus Kekerasan Seksual dan 'Bullying' di Lingkup Pendidikan
Baca Juga: Indonesia Impor Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Jangan Terjebak Dalam Arti Apapun
Dia pun mengungkapkan bahwa sebagian publik akan beropini bahwa jangankan untuk vaksin, makan saja sudah sulit.
"Sebagian opini publik adalah: boro-boro vaksin, bagi sebagian warga makan aja susah. Tahu yang edukasi vaksin nanti siapa? Ya kami-kami lagi. Sampai jumpa di edukasi corona part sekian," tambah dr. Tirta.
View this post on Instagram
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Kementeriannya ditargetkan untuk program vaksin mandiri sebanyak 75 juta orang.