Utang Indonesia Hampir Rp6 Ribu Triliun, Refly Harun: Untuk Rakyat atau Pembiayaan Konglomerat?

- 27 Desember 2020, 19:58 WIB
Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun
Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun /YouTube/Refly Harun

WARTA LOMBOK - Posisi Indonesia yang masuk 10 besar sebagai negara dengan hutang terbesar membuat sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat sorotan dari ahli hukum dan tata negara Refly Harun.

Berdasarkan data International Debt Statistics (IDS) yang dirilis dari Bank Dunia pada bulan Oktober 2020, Indonesia kini menempati posisi ke-7 di daftar 10 negara dengan utang terbanyak. Indonesia memiliki utang sebesar US$402.08 miliar atau hampir setara Rp6.000 triliun.

Data setebal 194 halaman tersebut berisi utang negara-negara di dunia hingga akhir tahun 2019 lalu yang meliputi rasio utang, sumber utang dan besaran total.

Baca Juga: Menurut Gus Yaqut,Agama Semestinya Jadi Inspirasi Bukan Dijadikan Aspirasi

China menjadi negara dengan utang terbesar dari 10 besar negara dengan utang terbesar yang mencapai US$2,1 triliun diikuti Brasil US$569.39 miliar, India US560.03 miliar dan Rusia di posisi ke-3 dengan US$490.72 miliar.

Kemudian ada negara Meksiko, Turki, Indonesia di urutan tujuh, Argentina, Afrika Selatan dan Thailand di posisi ke-10 negara dengan utang terbesar di dunia.

Dilansir Warta Lombok.com dari PR Bekasi melalui artikel "Soroti Sri Mulyani yang Cetak Rekor Utang Terbanyak 10 Besar di Dunia, Refly: Ini Soal Keberpihakkan", Menkeu Sri Mulyani mengatakan jika utang tersebut bertujuan untuk menyelamatkan rakyat terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Ia tak mempermasalahkan jika ada pihak yang menilai itu negatif selama untuk kepentingan negara.

"Makanya ada saja orang yang nyinyir ke saya itu utang-utang. Ya enggak apa-apa, wong itu utang untuk selamatkan jiwa seluruh Republik Indonesia," ujar Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: PR BEKASI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x