Ketua Majelis Tinggi PD Merasa Bersalah Berikan Jabatan Dulu, SBY Katakan Moeldoko Ternyata 'Berdarah Dingin'

- 6 Maret 2021, 14:57 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Instagram/@presidenyudhoyonoalbum.

WARTA LOMBOK – Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), yang berlangsung di Hotel The Hills Sibolangit Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat, 5 Maret 2021.

Hal yang mebuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa bersalah.

Sebab dulu pernah memberikan kepercayaan dan jabatan kepada Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko ketika dirinya sebagai presiden keenam RI.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Memilih Moeldoko, Ferdinand Hutahaean: Persiapan Demokrat untuk 2024 Telah Rusak

Dikatakan nya, bahwa banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol.

"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita, memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol,” kata SBY dalam konferensi pers di Puri Cikeas, seperti yang dilansir wartalombok.com dari Antara pada Jumat malam, 5 Maret 2021.

Ia lanjut mengatakan, bahwa KSP Moeldoko berdarah dingin untuk melakukan kudeta.

“Tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta," tambah nya.

Dikatakan nya SBY kecewa malam atas tindakan Moeldoko yang dinilainya tidak kesatria karena telah bersekongkol.

Terlebih bersekongkol dengan internal Demokrat itu sendiri untuk melakukan kudeta atas kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dimana AHY adalah putra dari SBY.

Baca Juga: Emil Dardak: Demokrat Jawa Timur Mempertanyakan Keabsahan KLB Deli Serdang, DPD dan DPC Masih Akui AHY

Menurut dia, perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji tersebut jauh dari sikap kesatria dan nilai moral, serta mendatangkan rasa malu bagi seorang yang pernah aktif sebagai prajurit TNI.

"Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko),” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa dulu merasa bersalah dan sekarang memohon meminta ampun ke sang Tuhan.

“Saya mohon ampun kepada Allah Swt. atas kesalahan saya itu." Tambah nya.

SBY mengatakan bahwa KLB ilegal tersebut telah menobatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Yang merupakan pejabat pemerintahan aktif dan berada di dalam lingkaran lembaga Kepresidenan serta bukan kader Demokrat.

Selain itu, menurut SBY, sebulan lalu ada yang mengatakan bahwa Moeldoko pasti mendapatkan sanksi atas tindakannya itu, KLB ilegal pasti tidak mendapatkan izin dan akan dibubarkan pihak kepolisian.

Baca Juga: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang: Membeli Produk Indonesia itu Adalah Tindakan Patriotisme

Namun, SBY mengatakan bahwa saat ini KLB tersebut benar-benar terjadi dan Moeldoko merebut kepemimpinan Demokrat yang sah.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah