Membuat Masyarakat Tersinggung, Berikut Tulisan Prof. Ir. Budi Santosa Purwokartiko yang Juga Rektor ITK

- 2 Mei 2022, 01:45 WIB
Asesor LPDP Pof. Ir. Budi Santosa Purwakartika.
Asesor LPDP Pof. Ir. Budi Santosa Purwakartika. /Facebook.com/Budi Santosa Purwokartiko.

WARTA LOMBOK - Membuat banyak masyarakat tersinggung oleh tulisan seorang asesor beasiswa LPDP yaitu Budi Santosa Purwokartiko.

Ia menulis di media sosial milik pribadinya pada tanggal 27 April 2022 pukul 06.18.

Tulisan ini mendapat banyak kritik karena dianggap tidak pantas seoarang intelektual, apalagi miliki jabatan tertinggi dikampusnya menyampaikan hal itu.

Baca Juga: Simak Kisah Inspiratif Rahmat Putra Yudha Peraih Penghargaan LPDP, Sebelumnya Ia Telah Mengikuti 118 Seleksi

Berikut ini isi tulisan Prof. Ir. Budi Santosa Purwokartiko, Ph.D:

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8 , 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen.

Baca Juga: KOINS MAS Bagikan Santunan Ke Yatim Piatu dan Guru Ngaji di Kecamatan Masbagik

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha2 untuk mendukung cita2nya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata2nya juga jauh dari kata2 langit:insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dsb. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi2 di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang. Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek. Dari 14,, ada 2 tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar2 openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara2 maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang2nya pandai bercerita tanpa karya teknologi.

Baca Juga: Dewan Perwakilan Rakyat Sahkan RUU TPKS, Aktivis Perempuan Ucapkan Terimakasih

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Facebook.com/Budi Santosa Purwokartiko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah