Network
WARTA LOMBOK – Video berisi pernyataan kontroversial Wakil Rektor III Undiksha, Wayan Suastra yang melarang mahasiswa bergabung dengan organisasi noj kampus mendadak dihapus.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. sempat mendapat kecaman karena pernyataan kontroversial yang melarang mahasiswa gabung dengan organisasi non kampus.
Pernyataan kontroversial Wayan Suastra itu disampaikan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru di Auditorium kampus Undiksha, Singaraja, Rabu, 15 September 2022.
Baca Juga: Lontarkan Pernyataan Kontroversial, Wakil Rektor III Undiksha Didesak Mundur, HMI: Zalim dan Kejam
Ia melarang mahasiswa baru untuk bergabung dengan organisasi non kampus karena hanya mengiming-imingi mahasiswa dan bisa membuat mahasiswa terjerumus ke jalan yang tidak benar.
Larangan yang disampaikan Wayan Suastra tersebut menjadi perbincangan setelah videonya diunggah akun YouTube BEM REMA Undiksha.
Sontak saja video tersebut mendapat reaksi berupa kecaman dari berbagai organisasi kemahasiswa non kampus seperti KMHDI dan HMI.
Dalam video tersebut Wayan Suastra dengan tegas melarang mahasiswa baru untuk tidak bergabung dengan organisasi non kampus.
Baca Juga: Hacker Bjorka Adalah Pesulap Merah? Pernyataan Deddy Corbuzier Viral di Medsos
“Saya mohon adik-adik nanti aktif ya, masuk ke organisasi kemahasiswaan, jangan diluar Undiksha," ucap Wayan Suastra.
“Banyak sekali organisasi-organisasi (kemahasiswaan) luar yang mengiming – imingi adik-adik agar masuk kesana, itu hati-hati karena dapat menjerumuskan kepada jalan yang kurang baik," tegasnya.
Namun setelah mendapat kecaman luas dari berbagai elemen, video yamg sempat viral tersebut mendadak dihapus dan tidak bisa ditemukan di YouTube.
Baca Juga: TERBARU! Tes Kebohongan, Ferdy Sambo Membantah Turut Menembak Brigadir J
Tentu saja hal ini menimbulkan tanda tanya, mengapa video viral tersebut dihapus.
Sebelumnya, KMHDI dan HMI mengecam keras pernyataan kontroversial tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah intimidasi dan mengekang kebebasan mahasiswa.
Lontaran pernyataan kontroversial Wayan Suastra tersebut menyempitkan makna dari keberadaan organisasi kemahasiswaan eksternal kampus yang menjalankan arti pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) UU. No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.***
