Network
WARTA LOMBOK - Dalam debat cawapres yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12),
Terjadi ketegangan antara cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.
Suasan debat berubah jadi gemuruh ketika Gibran menyebutk Cak Imin tak konsisten dalam sikapnya terhadap pembangunan IKN.
Baca Juga: Terparah Sepanjang Sejarah! Efek Genosida Israel, Jutaan Jiwa Penduduk Gaza Krisis Kelaparan
Gibran menyoroti pernyataan Cak Imin yang menghadiri proses tumpengan di IKN sebelumnya, namun kini dianggap tidak konsisten karena tidak mendukung proyek tersebut.
Gibran menekankan bahwa IKN bukan sekadar pembangunan pusat pemerintahan, melainkan simbol pemerataan pembangunan di Indonesia.
Cak Imin, dalam tanggapannya, mengklaim bahwa 1 persen dari dana APBN yang mencapai hampir Rp500 triliun untuk IKN dapat digunakan untuk membangun jalan di seluruh pulau Kalimantan.
Baca Juga: Dilibas Habis! Rumah Sakit di Gaza Utara Tak Lagi Berfungsi, WHO: Staf Kami Kehabisan Kata-Kata
Ia juga menyebut 3 persen dari total dana pembangunan IKN bisa dialokasikan untuk membangun sekolah di berbagai wilayah Kalimantan.
Gibran merespons dengan menekankan bahwa hanya 20 persen dari pembangunan IKN yang menggunakan dana APBN, sementara sisanya berasal dari investasi swasta dan luar negeri.
