Network
WARTA LOMBOK - Grace Natalie, Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), memberikan tanggapannya terhadap opini yang menuduh PS! melakukan kecurangan yang terstruktur.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Grace Natalie menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah fitnah.
"Jadi disini saya ingin meng-highlight dulu narasi yang digoreng kemana-mana bahwa ada ledakan, ada kecurangan bahkan ada yang menuduh psi fenomena saat ini adalah kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif, ini adalah fitnah," ujarnya dikutip dari akun instagramnya.
Baca Juga: Bayern Munchen dan Liverpool Dirumorkan Memperebutkan Jasa Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso
Dalam unggahan di Instagram, Grace Natalie menjelaskan bahwa angka sekitar 3,13% dalam hasil perhitungan suara saat ini masih dalam rentang margin of error yang wajar.
Hal ini menunjukkan bahwa tudingan kecurangan tidak memiliki dasar yang kuat,""Tadi clear dinyatakan hari ini, saat ini, kalau ada di kisaran 3,13% itu sangat wajar dan masih ada dalam rentang margin of error," lanjutnya.
Meskipun demikian, Grace Natalie mengajak semua pihak untuk mengikuti dan menghormati proses penghitungan suara yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Hari Kedua Operasi Keselamatan Rinjani 2024, Banyak Pengendara Terjaring Razia di Lombok Tengah
la percaya bahwa setiap niat baik pasti akan menemukan jalan untuk diwujudkan. Tak hanya itu, Grace Natalie juga menyampaikan optimisme bahwa PSI masih memiliki peluang untuk masuk ke parlemen.
Survei internal PSI, dukungan untuk partai ini telah mencapai 4%.
Namun, melihat dari data hasil real count KPU yang menunjukkan data masuknya. 65.89% dari total Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah dihitung.
PSI masih belum berada di ambang parliamentary threshold yang membutuhkan minimal 4% suara. Saat ini, PSI baru memperoleh 2.404.776 suara, atau sekitar 3.13%.
Baca Juga: Kim Bora Sky Castle Umumkan Dirinya akan Menikah Bulan Juni Ini
"Di DKI, suara PSI mengalami peningkatan. Begitu juga di Banten, Papua, NTT, Maluku, yang mengalami peningkatan hingga mencapai ratusan persen.
Namun, perlu diingat bahwa data ini masih dalam proses dan kemungkinan masih berubah seiring dengan berjalannya proses rekapitulasi" ujarnya***
